Sukses

Alami Cerebral Palsy, Pria Ini Sukses Jadi Penerjemah Buku Sastra

Menurut Federasi Penyandang Cacat, ada sekitar enam juta orang warga China yang mengalami kelainan gerakan otot.

Liputan6.com, Beijing - Tak ada yang pernah tahu dengan nasib seseorang. Begitu pula dengan Liguan Yanping. Pria kelahiran Chongqing, China 28 tahun silam itu lahir secara prematur dan mengalami cerebral palsy (gangguan gerakan otot) sejak dini.

Hari-harinya diisi dengan keputusasaan karena kelainan yang ia derita. Perbedaan itu kian ia rasa setelah berbaur dengan teman sebaya yang tampak lebih aktif dalam setiap kegiatan.

Dikutip dari laman Asia One, Rabu (9/8/2017), meski lahir dengan segala kekurangan, Yanping sukses menjadi seorang penerjemah bahasa Inggris dan membuktikan ketekunan dan usaha adalah modal utama untuk mencapai kesuksesan. Tak perduli dengan kondisi yang ia alami, masa depan cerah ternyata mampu menghampiri.

Keberhasilan Yanping menjadi seorang penerjemah bahasa asing tak lepas dari bimbingan dan kesabaran sang ibu bernama Guan Ping. Saat lahir, berat badan Yanping hanya 1,4 kilogram -- lebih ringan dibanding bayi pada umumnya. Selain lahir prematur, bayang-bayang cerebral palsy juga menghantui.

Cerebral palsy adalah gangguan gerakan otot atau postur yang disebabkan oleh cedera atau perkembangan abnormal di otak, paling sering terjadi sebelum kelahiran. Tanda dan gejala muncul selama masa bayi atau prasekolah.

Menurut Federasi Penyandang Cacat, ada sekitar enam juta orang warga [China](China "") yang mengalami kelainan tersebut. Meski sempat diminta untuk melakukan program anak kembali, Guan Ping memutuskan untuk tak hamil kembali dan memilih untuk memberikan semua cinta dan perhatiannya kepada Yanping.

Pada tahun 1990, Guan berhenti dari pekerjaannya sebagai pekerja pabrik dan mulai merawat anak semata wayangnya tersebut.

"Saya akan melakukan yang terbaik untuk membantu anak saya mencapai cita-citanya," ujar Guan.

Untuk membantu sang anak memulihkan beberapa fungsi gerakan, Guan telah membawa Yanping ke seluruh pelosok negeri demi mendapat perawatan medis yang mumpuni. Hal itu ia lakukan selama 20 tahun.

Selama dua jam setiap hari, Yanping dipijat secara khusus untuk mengurangi kejang otot anaknya dan melakukan latihan fisik.

Ketika sang anak masih berusia muda, Guan sangat disiplin dalam mendidik dan kerap membuat Yanping menangis dan memohon ampun.

"Ibu ku adalah harimau," ujar Yanping ketika ditanya bagaimana cara menggambarkan sosok ibu kandungnya.

"Ibu dan saya memiliki hubungan yang sangat dekat. Ia adalah sabahat, guru dan pelatih terbaik bagi saya," ujar Yanping.

Karena kondisi Yanping yang tak memungkinkan untuk bersekolah, sang ibu secara khusus mendidik anaknya secara mandiri di rumah.

Saat berusia 12 tahun, Yanping sudah jatuh cinta dengan pelajaran bahasa Inggris. Guan membelikannya berbagai buku pelajaran dan membawa sang anak ke pusat pelatihan bahasa Inggris.

Yanping lulus dengan nilai yang tinggi. Ia berhasil mendapat sertifikat bahasa Inggris yang setara dengan kemampuan bahasa Inggris seorang siswa pasca-sarjana.

Pada tahun 2016, teman Yanping yang berkuliah di Oxford University membantu pria berusia 28 tahun tersebut untuk mendapatkan pekerjaan sebagai penerjemah.

Hasil kerja kerasnya membuahkan hasil. Hal tersebut ditunjukkan dengan pengakuan dan kepuasan dari perusahaan. Kini, ia diminta untuk melanjutkan pekerjaanya sebagai penerjemah.

Salah satu projek yang tengah ia geluti adalah menerjemahkan sebuah buku tentang asal usul karakter China.

"Impian saya adalah menjadi penerjemah bahasa Inggris profesional dan komposer lagu," ujar Yanping.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.