Sukses

Fosil Dinosaurus Berusia 110 Juta Tahun Ini Dijuluki Mona Lisa

Ditemukan dalam kondisi indah dan awet, fosil dinosaurus dari 110 tahun lalu ini diberi nama Mona Lisa.

Liputan6.com, Toronto - Spesimen dinosaurus berusia 110 juta tahun yang terawat dengan baik ditemukan di lubang tambang di Kanada.

Kini, fosil tersebut juga sudah diberi nama --meski belum resmi-- dan tengah diteliti bukti kehidupannya di masa lalu, demikian disampaikan para peneliti pada Kamis 3 Agustus 2017 waktu setempat.

Fosil dengan kulit dan sisik yang seperti naga itu sebenarnya adalah jenis baru dari nodosaur, yang diberi nama Borealopelta Markmitchelli -- diambil dari nama teknisi museum yang menghabiskan lebih dari 7.000 jam susah payah mengeluarkan batu dari sekitar spesimen tersebut, Mark Mitchel.

Laporan dalam jurnal Current Biology menggambarkannya sebagai "dinosaurus dengan perisai (armour) yang terawat terbaik yang pernah ditemukan, dan salah satu spesimen dinosaurus terbaik di dunia."

Makhluk berukuran 5,5 meter itu pertama kali ditemukan pada 2011 lalu oleh operator mesin Tambang Milenium Suncor di Alberta, Shawn Funk.

Bobot hewan itu secara keseluruhan lebih dari 1.300 kilogram.

Tidak seperti kebanyakan spesimen dinosaurus yang terdiri dari kerangka atau fragmen tulang, yang satu ini tiga dimensi dan dilapisi kulit bersisik.

"... Mungkin Anda sekilas mengira hewan itu sedang tidur," kata pemimpin penulis penelitian, Caleb Brown, yang merupakan seorang ilmuwan di Museum Royal Tyrrell -- tempat makhluk itu dipamerkan.

"Dalam sejarah sains, hewan ini akan menjadi salah satu spesimen dinosaurus terindah dan terawetkan -- dijuluki dinosaurus Mona Lisa."

Dinosaurus Herbivora

Dengan mempelajari kulitnya, para periset menemukan bahwa dinosaurus itu adalah pemakan tumbuhan alias herbivora.

Tubuhnya ditutupi dengan 'baju besi' menyerupai tank berjalan, yang kemungkinan digunakan untuk menghadapi ancaman dinosaurus pemakan daging.

Jenis dinosaurus tersebut diyakini menggunakan teknik perisai yang dikenal sebagai counter shading, yang juga digunakan oleh banyak hewan modern.

Para ilmuwan menggunakan analisis kimia senyawa organik untuk mengungkapkan pola pigmentasi genus baru dan spesies dinosaurus itu. Lalu didapati bahwa kulitnya memiliki warna coklat kemerahan dengan pelindung di seluruh tubuhnya.

"Pelindung itu mungkin yang membantunya membaur dengan lingkungan saat didekati oleh predator yang lebih besar," kata para periset.

Kondisi fisik pelindung pada dinosaurus itu juga membuktikan bahwa nodosaurus itu menghadapi perjuangan keras untuk bertahan hidup.

Kini para ilmuwan terus mempelajari hewan tersebut untuk mendapatkan petunjuk tentang hidupnya, termasuk kandungan usus yang diawetkan untuk mengetahui makanan yang dimakannya terakhir kali.

Mereka percaya bahwa ketika dinosaurus itu mati, ia jatuh ke sungai dan tersapu ke laut, di mana ia tenggelam ke dasarnya.

Dinosaurus itu pertama kali dipublikasikan pada Mei lalu, namun belum memiliki nama resmi.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.