Sukses

Putus Hubungan dengan Taiwan, Panama Buka Kedubes di China

Panama akhirnya membuka kedutaan besar di China setelah pada Juni lalu memutus hubungan dengan Taiwan.

Liputan6.com, Panama City - Pada Selasa 25 Juli 2017, Panama mengumumkan pembukaan kedutaan besarnya di China. Hal ini dilakukan setelah negara yang terletak di Amerika Tengah itu memutus hubungan diplomatik dengan Taiwan pada Juni lalu.

"Pembukaan kedutaan besar Republik Panama di China dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang membingkai hubungan diplomatik antar kedua negara," demikian pernyataan kementerian luar negeri seperti dikutip dari Channel News Asia pada Rabu (26/7/2017).

Pengumuman tersebut dibuat saat kepala delegasi bisnis  China tengah berkunjung ke Panama untuk menjajaki peluang investasi.

Sebelumnya, Presiden Panama Juan Carlos Varela pada 12 Juni lalu mengumumkan, negaranya telah membuka hubungan diplomatik dengan China. Langkah tersebut sekaligus menandai putusnya hubungan serupa dengan Taiwan. Selama ini, Tiongkok menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memberontak.

Jauh sebelumnya, Panama telah lebih dulu memiliki hubungan dagang dengan China. Tapi seiring dengan meningkatnya hubungan, Panama diharapkan dapat menjadi titik kunci bagi kepentingan China di Amerika Tengah.

Setelah Amerika Serikat, China merupakan pengguna kedua terbesar Terusan Panama. Tiongkok sendiri merupakan mitra dagang terbesar keempat Panama dan merupakan pemasok utama zona perdagangan bebas Colon.

Panama diketahui mengimpor barang senilai US$ 1,2 miliar dari China setiap tahunnya. Sebaliknya, negara itu mengirimkan ekspor senilai US$ 50 juta ke Tiongkok.

"Kami telah mengambil langkah bersejarah. Kedua negara memilih untuk terhubung dalam dunia yang semakin terintegrasi, yang menciptakan sebuah era baru peluang bagi hubungan yang kita mulai hari ini," terang Presiden Varela ketika mengumumkan peningkatan hubungan diplomatik dengan China.

Pengumuman tersebut muncul setelah Beijing memulai pembangunan pelabuhan kontainer dengan fasilitas gas alam di sebuah provinsi di bagian utara Panama.

Tak lama, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen merespon langkah Panama.

"Meski segala usaha telah dilakukan untuk mempertahankan relasi, namun putusnya hubungan diplomatik tersebut, meski disesali, tidak dapat dihindari," ungkap Presiden Tsai Ing-wen.

"Kami akan terus menjamin hak-hak bisnis dan komunitas Taiwan di Panama. Diplomat kami juga akan terus memantau kepentingan Taiwan di Panama dengan cara-cara yang bermartabat," tambah presiden perempuan pertama Taiwan tersebut.

 

Saksikan video menarik berikut :

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.