Sukses

Kerangka Manusia 'Raksasa' Berusia 5.000 Tahun Ditemukan di China

Para arkeolog di China timur menemukan sejumlah kerangka berumur 5.000 tahun yang menurut para ahli merupakan milik orang berpostur tinggi.

Liputan6.com, Jiaojia - Para arkeolog di China timur telah menemukan sejumlah kerangka berumur 5.000 tahun yang menurut para ahli, dahulunya merupakan milik orang berpostur tinggi dan kuat.

Dikutip dari Independent, Kamis (6/7/2017), berdasarkan pengukuran kerangka yang ditemukan di pemakaman di Provinsi Shandong, mereka berukuran 1,8 meter atau lebih tinggi. Bahkan, salah satu kerangka diperkirakan memiliki tinggi 1,9 meter.

Meskipun tinggi badan tersebut bukan suatu hal yang aneh bagi standar negara-negara Barat pada Abad ke-21, diperkirakan ketinggian tersebut terlihat mencolok di banding orang-orang lain pada zamannya.

"Ini hanya berdasarkan struktur tulang. Jika mereka adalah orang yang masih hidup, tingginya pasti akan melebihi 1,9 meter," ujar Fang Hui, Kepala Fakultas Sejarah dan Budaya Shandong University.

Dilansir Xinhua, penduduk di Shandong melihat tinggi badan mereka sebagai karakteristik yang menonjol.

Sebuah studi yang dilakukan pada 2015 mengungkap bahwa tinggi rata-rata pria Shandong adalah 1,753--lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional China, yaitu 1,72 meter.

Seorang filsuf kuno asal Shandong, Confucius (Konfusius), dilaporkan setinggi 1,9 meter.

Situs penggalian yang terletak di Desa Jiaojia, menemukan 104 rumah, 205 kuburan, dan 20 lubang untuk ritual pengorbanan. Sejumlah pot berwarna dan batu giok juga ditemukan.

Arkeolog telah menemukan artefak dan tulang dari orang-orang Zaman Neolitik akhir sejak tahun lalu.

Orang-orang yang tinggal di wilayah tersebut pada 5.000 tahun lalu diyakini memiliki kehidupan yang relatif nyaman. Menurut laporan China Daily, deretan rumah tersebut memiliki kamar tidur dan dapur terpisah.

Kawasan tersebut juga diyakini sebagai pusat politik, budaya, dan ekonomi wilayah China.

Dalam ekskavasi itu, sejumlah laki-laki yang lebih tinggi ditemukan di kuburan yang lebih besar.

Diperkirakan, hal tersebut dilakukan karena mereka memiliki status lebih tinggi dan memiliki akses terhadap makanan yang lebih baik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini