Sukses

Gelar Doa Bersama, WNI di Qatar Berharap Krisis Teluk Berakhir

WNI di Qatar melakukan doa bersama agar konflik diplomatik yang terjadi antara negara-negara Arab segera berakhir.

Liputan6.com, Doha - Warga Negara Indonesia (WNI) di Qatar melakukan doa bersama agar krisis Teluk yang terjadi di antara negara-negara Arab segera berakhir. Acara tersebut dilakukan bertepatan dengan peringatan Nuzulul Quran yang dilaksanakan di KBRI Doha bersama sekitar 250 orang yang merupakan wakil dari 51 organisasi masyarakat Indonesia.

Dalam sambutannya, Duta Besar RI untuk Qatar Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi meminta masyarakat Indonesia turut mendoakan supaya konflik di Timur Tengah, khususnya yang dihadapi Qatar, segera memperoleh solusi yang baik.

Mantan Anggota DPR ini juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengimbau WNI agar tetap tenang sekaligus waspada karena konflik ini hanya bersifat politis. Dia mengharapkan sejumlah ormas yang ada di Qatar turut membantu meredakan WNI yang panik akibat informasi yang keliru.

"Presiden Jokowi telah menelpon Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani pada 9 Juni 2017 lalu guna menyampaikan komitmen Indonesia untuk berperan dalam penyelesaian konflik melalui dialog," ucap Basri dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com pada Senin (13/6/2017).

Ketua Indonesia Muslim Society in Qatar (IMSQA) Abdullah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dubes Basri yang memfasilitasi acara Nuzulul Quran sekaligus memberikan paparan bagi WNI agar tetap tenang dalam menghadapi konflik di Qatar.

"Kami merasa tenang dengan upaya yang dilakukan KBRI,” ujarnya.

Dalam ceramahnya, Ustaz Azhami Samiun Jazuli memaparkan mengenai makna dan hikmah Nuzulul Quran. Bahwa hidup manusia pasti akan lebih baik jika selalu bersama Quran karena Quran lebih baik dari apa saja yang di dunia.

Di akhir ceramah, Ustaz Azhami mengajak WNI di Qatar untuk berdoa agar konflik di kawasan segera berakhir dengan damai.

Menurut Pejabat KBRI Doha Boy Dharmawan, dalam rangka mengantisipasi konflik, KBRI telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus guna memastikan kesiapan staf KBRI dalam memberikan perlindungan dan pelayanan kepada WNI.

Selain itu, KBRI juga telah memiliki Contigency Plan atau langkah antisipasi guna melindungi WNI dan aset Pemerintah RI di Qatar.

Ditambahkannya, KBRI mengimbau WNI untuk segera memperbarui data dengan melaporkan keberadaannya di Qatar. Layanan lapor diri bisa dilakukan online melalui http://paspor.kbridoha.com.

Jumlah WNI di Qatar yang telah melapor diri ke KBRI sampai Juni 2017 sekitar 29.000 orang. Selain itu, dalam rangka memperkuat pelayanan masyarakat, KBRI juga menyediakan layanan Hotline KBRI Doha yang dapat dihubungi bagi WNI yang membutuhkan bantuan dan informasi pada nomor +974 3332 2875.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.