Sukses

Modus Baru 'Koper Kokain' Terungkap di Shanghai

Setelah diperiksa lebih lanjut, barulah diketahui bahwa koper mencurigakan di bandara Shanghai ini mengandung lebih dari 10 kg kokain.

Liputan6.com, Shanghai - Petugas bea cukai di Shanghai menangkap seorang wanita yang berusaha menyelundupkan dua koper 'terlarang' ke China. Benda itu hampir seluruhnya terisi dengan narkotika jenis kokain.

Otoritas bandara mengetahui keberadaan kokain dari pemeriksaan X-ray bagasi wanita yang terbang dari kota di Amerika Selatan itu.

Hasil scan menunjukkan beberapa kejanggalan, sehingga petugas melakukan pemeriksaan lanjutan. Bagasi milik wanita yang tak disebutkan identitasnya itu didapati berwarna lebih gelap dari biasanya, bobotnya pun lebih berat meski dalam keadaan kosong.

Setelah diperiksa lebih lanjut, barulah diketahui bahwa koper mencurigakan itu mengandung lebih dari 10 kg kokain. Demikian seperti dikutip dari BBC, Jumat (9//6/2017)

Insiden itu terjadi pada Februari lalu, namun baru belakangan ini diungkap oleh polisi setempat.

Modus Penyelundupan Baru

Sudah sejak lama para pengedar narkoba berupaya dengan segala cara untuk menyelundupkan kokain. Seperti melarutkannya ke dalam minuman wine -- modus yang digunakan salah satu pasangan China yang tertangkap Mei lalu.

Biasanya orang akan menyembunyikan obat-obatan terlarang itu dalam bagasi atau di tubuh, tapi menyembunyikan kokain yang mengeras di dalam rangka koper dan mengelabui petugas keamanan baru pertama kali diketahui.

Kasus serupa penyelundupan kokain yang dikeraskan pernah juga terjadi di Eropa. Saat itu digunakan lem dan cetakan untuk memadatkan obat terlarang tersebut.

Kokain adalah narkoba yang relatif langka di China.

Atas penyelundupannya, wanita itu terancam hukuman berat. Hukum China menyatakan bahwa siapa pun yang melanggar hukum penyelundupan lebih dari 50 g kokain akan dieksekusi mati.

Ini pertama kalinya modus penyelundupan narkoba itu diketahui, namun tidak jelas berapa banyak koper serupa yang mungkin lolos dari pemeriksaan petugas keamanan sebelumnya.

Saksikan juga video berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.