Sukses

Selama Ramadan, Warga Mosul Dilarang Menggunakan Burka

Peraturan larangan mengenakan burka memicu kemarahan warga Mosul. Pasalnya, mereka baru sesaat menikmati kebebasan.

Liputan6.com, Mosul - Para wanita di Mosul, Irak, dilarang mengenakan burka selama bulan suci Ramadan. Peraturan ini memicu kemarahan dari penduduk setempat.

Aturan yang mulai berlaku sejak hari Minggu waktu setempat itu bertujuan untuk mencegah anggota kelompok ISIS menyamar sebagai perempuan demi melancarkan serangan bunuh diri. Demikian seperti dilansir Al Araby, Sabtu (3/6/2017).

Setelah lebih dari tujuh bulan operasi besar-besaran digelar, sejauh ini pasukan keamanan telah merebut sejumlah daerah, kecuali Mosul Barat.

"Para pemimpin suku dan agama telah mencoba menggagalkan peraturan tersebut karena mereka percaya itu bertentangan dengan budaya lokal," ungkap seorang petugas polisi.

Menurut petugas polisi yang sama, pasukan keamanan memaksa wanita pemakai burka untuk memperlihatkan wajah mereka di jalan-jalan. Bahkan, dalam beberapa kasus penutup kepala dan wajah mereka dipaksa untuk dilepaskan atau petugas akan memaksa mereka pulang ke rumah.

Pekan ini, tiga aksi bom bunuh diri terjadi di Baghdad dan sebuah kota di bagian barat, menewaskan setidaknya 42 orang. Pengeboman tersebut menargetkan warga Irak yang tengah berbuka puasa dan para lansia yang mengambil uang pensiun.

ISIS menyerbu kota Mosul pada Juni 2014. Mereka lantas memberlakukan peraturan di mana seluruh wanita harus mengenakan burka di muka umum.

Ulama lokal Basim al-Shammari menjelaskan bahwa warga Mosul kesal dengan peraturan terkait larangan terhadap burka. Pasalnya, mereka baru saja terbebas dari aturan keras yang diterapkan ISIS.

"Masyarakat di sini cukup religius tapi sebelum kedatangan ISIS, perempuan di banyak distrik di kota ini tidak harus mengenakan burka," kata Shammari.

"Larangan burka telah membuat penduduk lokal marah karena mereka pikir itu tidak berbeda dengan interpretasi hukum ketat ISIS yang memaksa perempuan untuk memakai burka," imbuhnya.

Tahun lalu muncul sebuah video yang menunjukkan, para wanita di Mosul melepas jilbab setelah para anggota ISIS diusir dari lingkungan mereka. Kini, pasukan Irak tengah berjuang merebut wilayah terakhir di Mosul yang masih dikuasai ISIS.

Namun pergerakan pasukan Irak lambat, mengingat masih adanya warga sipil di arena pertempuran. PBB memprediksikan setidaknya 200.000 warga sipil masih berada di daerah yang dikuasai ISIS di Mosul, kebanyakan mereka berada di Kota Tua.

Saksikan juga video berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.