Sukses

NATO Batasi Waktu Pidato Saat Konferensi, Gara-Gara Donald Trump?

Sumber dari panita KTT NATO mengungkapkan mereka akan membatasi waktu pidato kepala negara. Diduga terkait Donald Trump.

Liputan6.com, Jenewa - Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO akan digelar pada 24 Mei 2017 mendatang. Disebut-sebut Presiden AS, Donald Trump akan hadir dalam acara itu.

Terkait rencana Trump akan hadir dalam konferensi itu, ada laporan yang berembus -- isinya NATO diduga akan membatasi waktu pidato para kepala negara.

Pembatasan itu diduga karena Trump dianggap doyan cari perhatian dengan berbicara ngalor-ngidul dan kerap tanpa arti.

Dikutip dari The Independent, Rabu (17/5/2017, panitia KTT NATO membatasi waktu pidato dua hingga empat menit. Hal itu diungkapkan oleh sumber dalam organisasi itu kepada majalah Foreign Policy.

KTT yang menghadiri 28 negara anggota NATO akan digelar pada 24 hingga 25 Mei di Brussel, Belgia.

"Hal ini sungguh konyol,  soal bagaimana panitia harus menghadapi Donald Trump. Mereka seperti tengah menghadapi anak kecil saja, yang hobi cari perhatian, moody, dan tak punya pengetahuan soal NATO, dan tak tertarik dengan isu politik," kata sumber itu.

Pada masa kampanye, Trump berulang kali mencela NATO adalah organisasi yang tak berguna. Namun, ia melunak setelah dilantik pada Januari lalu.

Trump mulai menunjukkan tanda-tanda mendukung NATO, tapi dia kerap mencela negara-negara Eropa yang tak meningkatkan anggaran belanja keamanan mereka, padahal ancaman terorisme di depan mata.

Oleh sebab itu, Trump berulang kali mengingatkan anggota NATO agar kembali ke perjanjian 2014, di mana mereka berkomitmen untuk mengalokasikan dana keamanann 2 persen dari GDP atau PBD (produk domestik bruto) dalam satu dekade.

Hanya AS, dan negara NATO lainnya yakni Inggris, Polandia, Estonia dan Yunani yang baru-baru ini memenuh0 target itu.

Meskipun nada Trump kini lebih moderat, para ahli khawatir dia akan bereaksi negatif terhadap pertemuan diplomatik yang "penting tapi sangat membosankan".

"KTT NATO yang singkat itu terlalu kaku, terlalu formal, dan terlalu 'berat' bagi kebijakan Trump. Ia tak mungkin bisa mengikutinya, " kata Jorge Benitez, seorang ahli NATO dari lembaga think tank Atlantic Council.

Seorang mantan pejabat lainnya mengatakan, "Orang-orang takut akan ketidakpastian Trump, merasa terintimidasi oleh bagaimana dia bisa bereaksi setelah mereka mengenalnya sebagai sosok yang kerap berbicara seenaknya di Twitter."

Saksikan juga video berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • NATO adalah sebuah organisasi militer internasional yang terdiri dari 2 negara Amerika Utara, 27 negara Eropa, dan 1 negara Eurasia.
    NATO adalah sebuah organisasi militer internasional yang terdiri dari 2 negara Amerika Utara, 27 negara Eropa, dan 1 negara Eurasia.

    NATO

  • Seorang politisi yang merupakan calon presiden Amerika
    Seorang politisi yang merupakan calon presiden Amerika

    Donald Trump