Sukses

WNI di Luar Negeri Gelar Aksi Dukung Ahok, Ini Reaksi Kemlu

Aksi simpatik terhadap Ahok dikabarkan berlangsung dibeberapa kota di dunia. WNI menuntut peninjauan terhadap vonis yang diterima oleh Ahok.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi simpatik warga negara Indonesia di luar negeri untuk Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terus bergulir. Seruan atas pembebasan Ahok yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia belakangan hari terakhir ternyata menyebar ke mancanegara.

Terkait aksi itu, kementerian Luar Negeri mengimbau para warga negara Indonesia (WNI) di mancanegara yang akan melakukan aksi simpatik untuk tetap menjaga ketertiban dan mematuhi peraturan setempat.

"Saya mengimbau kepada WNI untuk tetap patuh dengan aturan di negara setempat. Pesannya tetap patuh dengan hukum yang berlaku,” ujar Arrmanatha dalam keterangan pers mingguan di kantor Kemlu Jakarta pada Jumat (12/5/2017).

Pernyataan tersebut disampaikan Arrmanatha untuk menanggapi adanya beberapa rencana aksi solidaritas yang dilaksanakan para WNI di luar negeri untuk menyatakan dukungan bagi Ahok, peninjauan terhadap pasal penistaan agama, serta semangat menegakkan Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Bentuk dukungan tersebut dilakukan oleh warga Indonesia dengan menyalakan lilin dan menyanyikan lagu nasional Indonesia.

Sejauh ini aksi simpatik untuk Ahok akan digelar di Perth, negara bagian Australia Barat yang akan digelar pada Sabtu, 13 Mei 2107 di Taman Sir James Mitchell. Dalam poster yang tersebar di jejaring sosial tersebut bertuliskan ‘Calling to All WNI, For Unity’.

Tak hanya di Australia Barat, dalam poster yang tersebar di media sosial bertuliskan aksi simpatik yang juga digelar di Sydney Opera House. Acara yang mengusung tema ‘Justice For Ahok’ direncanakan pada hari Minggu, 14 Mei 2017.

Selain di Australia, aksi simpatik juga direncanakan oleh WNI yang tinggal di Toronto Kanada. Aksi serupa akan dilaksanakan hari ini pukul 21.00 waktu setempat di Alun-alun Nathan Philips. Acara dengan tajuk "Candlelight Vigil, Justice For Ahok" menekankan kebersamaan dalam menegakan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pihak panitia di Toronto mewajibkan WNI memakai pakaian berwarna hitam dan membawa sejumlah lilin atau lampu senter. Dalam poster itu juga tertulis kalimat ‘We Stand Together for NKRI’.

Negara lain yang melaksanakan aksi serupa adalah Belanda. Dikabarkan WNI disana akan menyalakan 1000 lilin di negeri kincir angin tersebut. Dalam poster yang tersebar terlihat penggalan kalimat ‘Mari kita bernyanyi bersama menyumbang suara, untuk NKRI.’

Aksi 1.000 lilin ini dijadwalkan pada tanggal 13 Mei 2017 di Damrak Amsterdam. Serupa dengan Toronto, pihak panitia juga menyarankan WNI menggunakan pakaian berwarna hitam.

Selain aksi simpatik diaspora WNI di luar negeri, banyak negara sahabat prihatin dengan vonis Ahok itu. Terkait hal itu, pihak Kemlu menyatakan bahwa ini adalah bentuk perhatian negara lain atas keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Arrmanatha juga menambahkan, Presiden Joko Widodo sudah memberikan tanggapan terkait vonis yang diberikan kepada Ahok. Untuk itu diharapkan semua pihak dapat menghargai keputusan hukum.

Kemenlu juga menghormati langkah hukum yang dilakukan oleh Ahok termasuk langkah banding yang akan ia lakukan bersama tim penasehat hukum.

Aksi simpatik terhadap Ahok ikabarkan akan terjadi di beberapa kota lainnya, seperti Los Angeles, Vancouver, Taipei, Canberra, San Francisco, Seattle, Houston, Hong Kong, Dallas, New York, dan Groningen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.