Sukses

Kartun Charlie Hebdo Menghina Istri Emmanuel Macron

Brigitte Macron, istri presiden terpilih Prancis, Emmanuel Macron, menjadi korban baru sindiran majalah satir kontroversial Charlie Hebdo.

Liputan6.com, Paris - Majalah satir Charlie Hebdo berulah lagi. Di masa lalu, terbitan mereka menampilkan kartun hinaan Down Syndrome terkait Aylan Kurdi, bocah pengungsi Suriah yang meninggal karena tenggelam dalam perjalanan pengungsian.

Nama Charlie Hebdo mendunia ketika menerbitkan kartun-kartun yang mengolok-olok Nabi Muhammad sehingga mengundang kemarahan dari kaum Muslim sedunia.

Akibatnya, dua orang ekstremis bernama Cherif dan Said Kouachi kemudian menyerbu kantor Charlie Hebdo di Paris pada 7 Januari 2015 dan menewaskan 12 orang.

Dikutip dari The Local pada Jumat (12/5/2017), korban mereka berikutnya adalah Brigitte Macron, istri presiden terpilih Prancis, Emmanuel Macron (39). Brigitte berusia 24 tahun lebih tua daripada suaminya.

Sindiran Charlie Hebdo kepada Brigitte Macron sendiri sudah dimulai sejak mulainya kampanye pemilihan presiden.

Emmanuel Macron berkomentar melalui harian Le Parisien tentang adanya tulisan terkait hubungannya yang dituding menjurus kepada "misogini."

Katanya, "Kalau saya berusia 20 tahun lebih tua daripada istri saya, tak satupun orang yang menganggap saya tak mampu menjadi pasangan yang intim."

"Karena ia berusia 20 tahun lebih tua daripada saya, banyak orang bilang, 'Hubungan ini tidak bertahan lama, hubungan ini tidak mungkin.'"

Walaupun sekarang Macron telah terpilih sebagai presiden baru Prancis, komentar-komentar tentang istrinya belum mereda. Ulah teranyar Charlie Hebdo menjadi buktinya.

Halaman depan terbitan Charlie Hebdo menggambarkan Brigitte Macron sedang memegang perutnya yang digambarkan seperti sedang hamil tua.

Teks pengantarnya berbunyi, "Dia (Emmanuel) akan menciptakan mukjizat." Kartun itupun dijadikan gambar profil laman Facebook milik akun Charlie Hebdo.

Unggahan di Facebook itu meraup 'like' dari 3.500 orang, tapi dunia Twitter dipenuhi tudingan bahwa terbitan itu bersifat "seksis."

Seorang pengguna Twitter menuliskan, "Seharusnya kamu bisa lebih sopan mengatakan 'Brigitte sudah tua, LOL.'"

Akun lain menuliskan, "Kalau kamu melakukan hal yang sama pada kaum pria yang memiliki istri yang lebih muda, mungkin bisa sedikit mengubah keadaan."

Sejumlah pengguna lain menyebutnya sebagai misogini dan seksisme yang dilontarkan tiap hari terkait usia Brigitte Macron.

Bukan hanya media sosial Prancis yang menuding hadirnya seksisme. Beberapa situs berita menyebutkan bahwa guyonan-guyonan itu harus dihentikan. Buzzfeed France menulis, "Kami tidak memberikan suara untuk guyonan tentang usia istri Macron."

Bahkan Madonna ikut bersuara melalui akun Instagram miliknya, "…Ibu Negara berusia 24 tahun lebih tua dari suaminya dan tidak ada di Prancis yang usil tentang perbedaan usia mereka atau bersikeras agar Brigitte 'berperilaku sesuai usianya'. Vive Le France!"

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini