Sukses

Salat Magrib di Istiqlal, Presiden Afghanistan Takjub Lihat Bedug

Dalam kunjungannya ke Indonesia Presiden Afghanistan Ashraf Gani menyempatkan diri berkunjung ke Masjid Istiqlal.

Liputan6.com, Jakarta - Rangkaian lawatan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani di Indonesia dilanjutkan dengan melakukan kunjungan ke Masjid Istiqlal. Sejumlah kegiatan pun dilakukan Ghani di masjid terbesar se-Asia Tenggara itu.

Tiba pukul 17.30, Ghani langsung melakukan pertemuan dengan para ulama dan cendekiawan Tanah Air. Sejumlah masalah yang jadi kepentingan bersama dibicarakan dalam pertemuan singkat tersebut.

Usai acara itu, Presiden Ghani menuju ruang utama Masjid Istiqlal, di sana bersama jemaah lain dirinya melaksanakan ibadah salat magrib.

Selesai salat, Ghani bersama rombongan dibawa ke bedug besar yang berada di lingkungan masjid.

Selain memperlihatkan bedug, para pengurus masjid juga menceritakan sejarah panjang bedug yang sudah jadi ciri khas Istiqlal itu.

Setelah pemaparan sejarah, mantan Duta Besar RI untuk Suriah, Muzammil Basyuni memperlihatkan cara memukul bedug. Ghani pun terlihat begitu takjub dengan hal itu.

Melihat ketakjuban, Basyuni langsung menyerahkan pemukul bedug ke Ghani dan mengajaknya untuk memukul benda tersebut.

Namun, sembari tertawa dan tersenyum Ghani menolak. Ia mengatakan tak cukup kuat untuk memukul bedug itu.

"Saya tidak bisa melakukan ini," ucap Ghani sembari tersenyum.

Dalam lawatannya ke Jakarta, Presiden Afghanistan mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka pada Rabu, 5 April 2017.

Dalam pertemuan ini beberapa perjanjian disepakati, salah satunya adalah tawaran untuk berbagi pengalaman soal rekonsiliasi.

"Indonesia menyambut baik upaya yang dilakukan pemerintah Afghanistan, dalam upaya menciptakan stabilitas dan kedamaian. Dan Indonesia siap berbagi pengalaman mengenai rekonsiliasi perdamaian," kata Jokowi saat memberikan pernyataan pers bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 5 April 2017.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.