Sukses

Korut: Kim Jong-nam Mungkin Tewas Akibat Serangan Jantung

Salah seorang diplomat Korut menolak hasil autopsi Malaysia dan menyatakan bisa saja Kim Jong-nam tewas akibat serangan jantung.

Liputan6.com, Pyongyang - Seorang utusan Korea Utara menolak hasil autopsi Malaysia yang menyebutkan bahwa Kim Jong-nam tewas akibat racun VX. Pejabat Korut itu mengatakan, kakak tiri Kim Jong-un itu mungkin saja meninggal akibat serangan jantung mengingat ia menderita penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi.

Namun klaim tersebut ditolak Malaysia.

Kematian Kim Jong-nam telah memicu panasnya hubungan diplomatik Korut-Malaysia. Pyongyang selama ini konsisten menolak dilakukannya autopsi, namun Kuala Lumpur bersikeras melakukannya mengikuti aturan hukum yang berlaku di Negeri Jiran.

Situasi demikian membuat Malaysia mengumumkan pencabutan kebijakan bebas visa bagi warga Korut.

Otoritas Malaysia meyakini bahwa dua wanita asal Indonesia, Siti Aisyah dan seorang lainnya asal Vietnam, Doan Thi Huong telah menyeka wajah Kim Jong-nam dengan racun VX ketika anak sulung Kim Jong-il itu tengah berada di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 13 Februari lalu.

Pihak berwenang mengatakan, Kim Jong-nam tewas dalam waktu 20 menit. Kedua perempuan itu telah didakwa dengan pasal pembunuhan. Mereka sendiri mengaku tertipu karena menyangka tengah dilibatkan dalam sebuah adegan lelucon yang tidak berbahaya.

Hasil autopsi Malaysia bahwa Kim Jong-nam tewas akibat racun VX inilah yang mendorong spekulasi bahwa Korut berada di balik plot pembunuhan. Para ahli meyakini bahwa racun berminyak itu diproduksi di laboratorium senjata canggih.

Korut membantah terlibat dalam peristiwa tewasnya Kim Jong-nam dan menuding temuan Malaysia bias.

Mantan Wakil Duta Besar Korut untuk PBB, Ri Tong Il mengatakan, tidak masuk akal dua wanita yang diduga menyeka wajah Kim Jong-nam dengan racun mematikan tidak terkena dampak zat berbahaya tersebut.

Sebaliknya, ia menjelaskan bahwa Kim Jong-nam memiliki riwayat masalah jantung dan pernah dirawat sebelumnya. Lebih lanjut ia membeberkan, otoritas Malaysia telah menemukan berbagai obat-obatan untuk diabetes, jantung, dan tekanan darah tinggi di antara barang-barang milik Kim Jong-nam serta menyimpulkan bahwa yang bersangkutan tidak cukup fit untuk bepergian.

"Ini merupakan indikasi kuat bahwa penyebab kematiannya adalah serangan jantung," ujar Ri seperti dikutip dari Abcnews.go.com, Kamis, (2/3/2017).

Korut hingga detik ini belum mengakui bahwa jasad tersebut merupakan Kim Jong-nam. Mereka bersikeras mengidentifikasi pria itu sebagai Kim Chol, sesuai dengan nama yang tertera pada paspor. Meski demikian, otoritas Malaysia sudah mengonfirmasi bahwa korban adalah kakak tiri pemimpin Korut.

Argumen Ri soal kemungkinan Kim Jong-nam tewas akibat serangan jantung dimentahkan oleh Kepala Kepolisian Malaysia Khalid Abu Bakar.

"Kami memiliki ahli yang memenuhi syarat untuk menentukan penyebab kematian Kim Chol. Investigasi kami yang didukung oleh laporan ahli menunjukkan bahwa Kim Chol dibunuh. Korut boleh katakan apa yang mereka sukai, namun fakta berbicara," tegas Khalid.

Meski bukan sekutu utama Korut, namun selama ini Malaysia telah menjadi salah satu dari sedikit tempat di mana warga Korut dapat bepergian tanpa visa. Dan selama itu pula, mereka dapat mencari pekerjaan, bersekolah, atau berbisnis di Negeri Jiran.

Jelas, semuanya berubah pasca-kematian Kim Jong-nam yang berujung pada tegangnya hubungan dua negara.

Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, kebijakan bebas visa terhadap warga Korut akan dihapuskan mulai Senin dengan alasan keamanan nasional. Ia juga mengecam Dubes Korut untuk Malaysia yang sebelumnya menuding Negeri Jiran berusaha menyembunyikan sesuatu dan berkolusi dengan kekuatan musuh.

"Kami tidak ingin membuat musuh, kecuali mereka menggunakan Malaysia untuk agenda mereka sendiri. Mereka tidak harus menuduh Malaysia dan menodai citra kami di panggung internasional. Kami akan bertindak tegas untuk menjamin keselamatan rakyat kami. Jangan pernah menempatkan Malaysia sebagai basis untuk melakukan sesuatu yang kalian sukai," tegas Ahmad.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini