Sukses

Abu Sayyaf Rilis Video Sadis Eksekusi Mati Sandera dari Jerman

Kelompok militan Filipina Abu Sayyaf merilis video sadis yang menunjukkan eksekusi mati seorang sandera dari Jerman.

Liputan6.com, Manila - Kelompok militan Filipina Abu Sayyaf merilis video sadis yang menunjukkan eksekusi mati seorang sandera dari Jerman.

Jurgen Kantner, nama korban, diculik dari yacht miliknya yang ada di perairan Sabah, Malaysia pada November 2016. Jasad pasangannya, Sabine Merz ditemukan kemudin di dalam kapal pesiar itu. Perempuan itu diduga tewas saat melawan para penculik biadab.

Seperti dikutip dari BBC, Senin (27/2/2017), pria Jerman tersebut dieksekusi dengan kejam setelah batas waktu pembayaran tebusan sebesar 30 juta peso atau Rp 8 miliar berakhir pada Minggu (26/2/2017).

Video eksekusi itu dilaporkan oleh organisasi pengawas kelompok militan SITE. Pelakunya adalah seorang pria yang membawa pisau.

Pasangan petualang Kantner (70) dan Merz sebelumnya juga pernah jadi korban penculikan. Mereka disandera selama 52 hari pada 2008 oleh para perompak Somalia dan dibebaskan segera setelah uang tebusan dibayarkan.

Setelah bebas, Katner kembali ke Republik Somaliland -- begitu para perompak menyebut wilayahnya -- untuk mengambil yacht-nya.

"Kapalku adalah hidupku dan aku tak ingin kehilangan dia...Aku tak peduli soal perompak atau pemerintah apapun," kata dia kala itu.

Pasca-penculikan kedua, yacht mereka, yang dinamakan Rockall, ditemukan di Pulau Laparan di Sulu pada 7 November 2016. Abu Sayyaf mengeluarkan pesan audio, mengaku bertanggung jawab atas penculikan tersebut.

Abu Sayyaf adalah kelompok separatis yang berbasis di Filipina.

Utusan pemerintah Filipina, Jesus Dureza mengonfirmasi pembunuhan itu.

"Hingga saat terakhir, sejumlah sektor termasuk angkatan bersenjata, mengerahkan segala upaya untuk menyelamatkan hidup korban. Kami telah mencoba segala macam cara namun tak berhasil," kata dia.

Abu Sayyaf adalah salah satu kelompok militan di Filipina Selatan. Meski terbilang kecil, mereka terkenal kejam dan brutal, yang tak segan-segan membunuh para sanderanya.

Kelompok ektrem itu sebelumnya menyatakan kesetiaan pada ISIS. Mereka kerap menculik orang asing dan warga Filipina, sebagian dibebaskan dengan tebusan, lainnya masih ditahan.

Sebuah laporan polisi menyebut, Kantner tewas di area Indanan di Provinsi Sulu selatan pada Minggu sore. Namun, jasadnya tak segera ditemukan.

Militer Filipina telah melancarkan serangan udara di posisi Abu Sayyaf di Sulu pada akhir pekan, jelang batas waktu pemberian uang tebusan berakhir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.