Sukses

Kapal Patroli Saudi Diserang Pemberontak Houthi, 2 Pelaut Tewas

Tiga kapal bunuh diri milik pemberontak Houthi menabrakkan diri ke kapal patroli Arab Saudi.

Liputan6.com, Washington, DC - Dengan tiga kapal, militan Houthi menyerang kapal patroli Arab Saudi di barat perairan Yaman pada Senin 30 Januari 2016. Kapal patroli itu sebagian hancur menyembabkan 2 pelaut tewas dan tiga kru terluka. 

"Kapal patroli Saudi di barat kota pelabuhan Hodeida diserang oleh teroris menggunakan tiga kapal bunuh diri. Menyebabkan ledakan di sebagian badan kapal. Dua pelaut kami tewas dan tiga terluka," kata kantor berita Saudi, SPA mengutip juru bicara koalisi. 

Pihak koalisi menambahkan bahwa kapal itu mampu melanjutkan patroli.

Dikutip dari New.com.au, pada Rabu (1/2/2017), investigasi atas insiden itu mendapatkan rekaman audio yang ditemukan di salah satu kapal bunuh diri.  Hal tersebut dikemukakan oleh dua pejabat pertahanan AS, sebagai pendukung utama Arab Saudi yang memimpin koalisi melawan pemberontak Houthi.

"Pentagon menemukan rekaman audio. Dalam bahasa Arab, mereka berteriak, 'kematian untuk orang Amerika, orang Israel dan bangsa Yahudi,'" kata pejabat itu kepada Fox News.

Serangan ke kapal perang Saudi terjadi karena negara itu memimpin pasukan koalisi yang mendukung pemerintahan yang diakui internasional, Presiden Abdu Rabbu Mansour Hadi.

Serangan bunuh diri biasa dilakukan dari pemberontak Houthi. Mereka sekarang juga bekerja sama dengan Al Qaeda dan ISIS.

"Taktik ini bukanlah hal yang baru. Ini berarti bahwa saat ini kerja sama erat antara Al-Qaeda ISIS, "kata juru bicara koalisi Mayor Jenderal Ahmed Assiri. "Ini eskalasi yang sangat buruk."

Koalisi menyebut serangan makin meningkat dalam perang yang terjadi dalam 2 tahun terakhir.

Ini adalah insiden kali kedua yang didapat oleh Arab Saudi.

Pada Oktober tahun lalu, sebuah kapal 'bunuh diri' pemberontak Houthi, Yaman menyerang patroli kapal perang milik Arab Saudi di Laut Merah.

Serangan kepada kapal patroli Arab Saudi itu bersamaan dengan penyerangan terhadap kapal perang AS, USS Masson.

Sejumlah rudal ditembakkan ke USS Mason yang tengah berada di zona perairan internasional di Laut Merah. Namun seorang pejabat militer AS menjelaskan, kapal perang itu berhasil mempertahankan diri dan menghindari hantaman rudal.

Selama ini AS mendukung koalisi yang dipimpin Arab Saudi bertempur untuk mencegah Houthi bersekutu dengan Iran dan menggulingkan rezim berkuasa yang dipimpin oleh Presiden Abdu Rabbu Mansour Hadi.

Kelompok pemberontak Houthi diketahui mendukung mantan presiden Ali Abdullah Saleh.

Serangan koalisi pimpinan Arab Saudi terhadap pemberontak Houthi telah dimulai pada Maret 2015 sejak kelompok itu mengusir rezim Presiden Abdu Rabbu Mansour Hadi yang didukung AS. Tak hanya itu, Houthi juga mengambil alih Sanaa, ibu kota Yaman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini