Sukses

Warga AS Kumpulkan Dana Rp 10 M Bangun Masjid Texas yang Terbakar

Dalam sehari, warga AS mengumpulkan dana hingga mencapai US$800.000 atau sekitar Rp 10 miliar untuk komunitas Muslim di Texas.

Liputan6.com, Texas - Dalam sehari, warga AS mengumpulkan dana hingga mencapai US$800.000 atau sekitar Rp 10 miliar untuk komunitas Muslim di Texas.

Dana itu ditujukan untuk membangun masjid Texas yang terbakar di hari setelah Presiden Trump keluarkan perintah eksekutif melarang masuk 7 negara muslim ke AS.

Kobaran api terlihat di Islamic Centre of Victoria pukul 02.00 pada Sabtu 28 Januari oleh seorang penjaga toko serba ada yang tak jauh dari masjid. Ia segera menelepon pihak pemadam kebakaran.

Dikutip dari The Independent, Selasa (31/1/2017), butuh empat jam bagi pemadam kebakaran untuk memadamkan api.

Kebakaran itu terjadi berjam-jam kemudian setelah Perintah Eksekutif Donald Trump dikeluarkan. Trump melarang warga dari 7 negara muslim masuk ke AS. Tak hanya itu, ia menghentikan program penerimaan pengungsi AS selama 120 hari.

Pengumpulan dana untuk membangun masjid itu terjadi pada hari Minggu di laman GoFundMe. Lebih dari 18.000 warga AS dalam satu hari bisa mengumpulkan uang sebanyak US$826 ribu, dari target US$850 ribu.

Omar Rachid yang menggagas penggalangan dana menulis: "Hati kami dipenuhi dengan rasa hormat bagi seluruh penyumbang. Dengan penuh cinta dan bahasa yang indah, pelukan dan bantuan serta kontribusi keuangan adalah contoh dari semangat Amerika yang sejati."

Pihak berwenang hingga saat ini masih menginvestasi sebab kebakaran.

Kepada Aljazeera, Shahid Hashmi, presiden dari Islamic Centre berharap kebakaran yang melanda masjid bukanlah kejahatan akibat kebencian. Ia juga berterima kasih atas dukungan dan donasi yang luar biasa.

"Kami sangat, sangat bersyukur," katanya.

Masjid ini dibangun pada tahun 2000, dan telah menikmati dukungan dari kota yang berada sekitar 115 mil barat daya dari Houston.

Bukan kali pertama masjid ini jadi sasaran perusakan. Pekan lalu sebelum kebakaran, seseorang mendobrak masuk ke masjid dan mencuri sejumlah barang elektronik termasuk laptop.

Masjid ini juga pernah jadi korban vandalisme pada Juli 2013, setelah seorang pria mengecat kata 'H8' atau 'benci' di luar gedung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini