Sukses

Patung Buddha Berusia 600 Tahun Menyembul dari Waduk yang Surut

Patung Buddha yang menampakkan diri di waduk surut diduga berasal dari Dinasti Ming yang pernah memerintah China.

Liputan6.com, Beijing - Sebuah waduk di Provinsi Jiangxi, China sengaja dibuat surut dalam rangka pengerjaan renovasi gerbang pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Namun, turunnya level air menguak rahasia yang 'terendam'. 

Sebuah patung Buddha kuno, yang diperkirakan berusia 600 tahun, menampakkan sosoknya. 

Patung tersebut diperkirakan memiliki tinggi 3,8 meter dan diukir ke tebing.

Seperti dikabarkan Xinhua, penduduk setempat kali pertama menyaksikan kepala patung Buddha bulan lalu, saat level permukaan air anjlok 10 meter.

Patung Sang Buddha yang dibuat dari batu itu membelakangi tebing, wajahnya yang tenang menghadap ke depan. 

Keberadaannya yang baru terungkap menarik minat wisatawan maupun penduduk setempat. Mereka menganggapnya pertanda keberuntungan.

Para arkeolog mengatakan, patung tersebut diduga berasal dari Dinasti Ming (1368-1644).

"Studi awal memberikan petunjuk, patung itu mungkin dibuat pada awal Dinasti Ming, bahkan mungkin sebelumnya, pada masa Dinasti Yuan," kata Xu Changqin dari Research Institute of Archaeology di Provinsi Jiangxi, seperti dikutip dari CNN, Selasa (17/1/2017).

Para arkeolog menyebutkan, patung tersebut bisa jadi adalah petunjuk awal keberadaan harta karun arkeologis di bawah permukaan air yang belum terkuak. 

Bagian kuil juga ditemukan di bawah air. Sebuah catatan sejarah setempat menyebut, lokasi keberadaan waduk tersebut sesuai dengan letak reruntuhan kota kuno bernama Xiaoshi.

Xu mengatakan, tim arkeologi bawah air sedang menyelidiki patung tersebut, juga mencari keberadaan kota kuno yang diperkirakan. Upaya pelestarian akan dilakukan terhadap peninggalan bersejarah itu.

Terawetkan dalam Air

Meski terendam selama ratusan tahun, patung tersebut ditemukan dalam kondisi relatif baik. Detil-detil ukiran masih bisa dilihat. 

Xu mengatakan, itu berkat rendaman air waduk. "Menurut kami, jika tidak terawetkan di dalam air, patung itu bisa mengalami pelapukan, oksidasi, atau risiko lainnya," kata dia. 

Banyak peninggalan budaya dihancurkan selama Revolusi Kebudayaan Tiongkok pada tahun 1960-an -- saat warga diperintahkan menyingkirkan segala hal yang dianggap tak sesuai dengan zaman, feodalistik, dan takhayul.

Sejumlah patung Buddha ditemukan terukir di tebing dan gua di China Yang paling terkenal adalah Leshan Giant Buddha atau Buddha Raksasa Leshan di Sichuan yang memiliki tinggi 71 meter.

Guan Zhiyong, seorang pejabat setempat, mengatakan bahwa patung Buddha yang muncul di waduk dibangun oleh orang-orang pada masa lalu sebagai pelindung spiritual -- untuk menenangkan aliran air yang mengalir deras di tempat pertemuan dua sungai.

Keberadaan patung tersebut sebelumnya terkuak pada tahun 1960 ketika Waduk Hongmen dibangun. Pada saat itu, kesadaran pelestarian benda-benda kuno belum dimiliki pihak berwenang.

Munculnya kembali Sang Buddha membangkitkan ingatan beberapa sesepuh desa. Huang Keping, seorang pandai besi berusia 82 tahun mengatakan, ia melihat patung itu pertama kali pada tahun 1952.

"Saya ingat patung tersebut disepuh pada waktu itu," kata Huang Xinhua.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini