Sukses

Nyonya 'Orang Kaya Baru' Ini Menjelma Jadi Pahlawan di Titanic

Kisah heroik Margaret Brown dalam menyelamatkan penumpang Titanic diangkat ke dalam drama musikal Broadway dan film Hollywood.

Liputan6.com, London - Kematian salah satu ikon Hollywood Debbie Reynolds baru-baru ini, mengingatkan sebagian besar dari kita akan peran paling mengesankannya di layar lebar.

Salah satunya adalah ketika ia berperan dalam film biografi berjudul The Unsinkable Molly Brown. Film tersebut membuat Reynolds masuk ke dalam nominasi Academy Award atas perannya sebagai Molly Brown, seorang perempuan inspiratif dan dermawan yang selamat dari tenggelamnya Titanic pada 1912.

Dalam kehidupan nyata, Molly terlahir dengan nama Margaret Tobin. Ia datang dari keluarga miskin Irlandia yang mengadu nasib ke Amerika Serikat.

Pada usia 18 tahun, ia direlokasi dari tempat kelahirannya di Mississippi ke Leadville, Colorado. Di sana Margaret memiliki pekerjaan pertamanya di sebuah toko.

Di kota itu, Margaret bertemu dan menikah dengan James Joseph Brown, yang dikenal dengan JJ.

JJ merupakan pria terpelajar dan sederhana. Margaret memutuskan menikah dengannya, meski ia memiliki keinginan untuk menunggu dan menikah dengan orang kaya.

"Aku menginginkan pria kaya, tapi aku mencintai Jim Brown. Aku berpikir tentang bagaimana aku menenangkan ayah dan bagaimana aku tetap melajang hingga menemukan seorang pria yang bisa memberikan orangtua hal yang aku dambakan darinya. Jim miskin seperti kami, dan tak memiliki kesempatan lebih baik dalam hidup," ujar Margaret seperti dikutip dari The Vintage News, Jumat (6/1/2017).

Margaret Brown (Public Domain)

Margaret dan JJ menikah pada 1886 dan memiliki dua orang anak. Nasib baik akhirnya menghampiri keluarga Brown karena mereka memperoleh kekayaan besar pada akhir Abad ke-19 melalui kerja di bidang teknik pertambangan.

Pada 1894, pasangan tersebut mengembangkan kekayaannya sehingga mampu membeli rumah mewah seharga US$ 30.000 di Denver, Colorado. Tak hanya itu, mereka juga membangun rumah untuk berlibur di sana.

Margaret menjadi anggota dengan hak istimewa di Denver Woman's Club, yaitu kelompok yang terlibat dalam kegiatan untuk meningkatkan kehidupan perempuan dengan melanjutkan pendidikan dan cinta kasih.

Ia juga mulai mengenal baik bidang seni dan belajar bericara untuk beberapa bahasa. Margaret pun membuka cabang Alliance Française di Denver atas semangatnya untuk mempromosikan cintanya pada budaya Prancis.

Namun, Margaret Brown dan JJ memutuskan untuk berpisah pada 1909. Meski demikian, mereka berdua terus terikat dalam dedikasi pekerjaan sosial dan menggalang dana untuk membantu orang yang membutuhkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tenggelamnya Titanic dan Kisah Heroik Margaret

Salah satu fakta menarik dari Margaret adalah, ia merupakan salah satu penumpang selamat dari tenggelamnya Kapal Titanic pada 1912.

Margaret merupakan penumpang kelas satu dari kapal yang berlayar perdana dari Southampton, Inggris menuju New York City, AS. Namun beberapa penumpang kelas satu lain tak menyukainya karena Margaret merupakan "new money" alias orang kaya baru,

Istilah "new money' digunakan untuk merendahkan seseorang yang memperoleh kekayaan dari usahanya sendiri, bukan warisan keluarga secara turun temurun.

Namun oleh orang-orang, Margaret lebih dikenal akan keberaniannya dibanding statusnya. Ia merupakan salah satu dari sedikit orang yang berupaya keras untuk menyelamatkan nyawa orang lain ketika kapal mulai tenggelam.

Titanic tenggelam pada 15 April 1912 sekitar pukul 2.20 setelah beberapa jam sebelumnya menabrak gunung es. Saat evakuasi mulai dilakukan, Margaret sebenarnya mendapat kesempatan pertama untuk naik ke sekoci, namun ia tak melakukannya.

Penumpang Titanic yang selamat berada di dalam sekoci (National Archive)

Margaret berhasil meraih sekoci No.6, di mana ia berhadapan dengan petugas yang bertanggung jawab atas perahu itu, Rober Hichens, dan memintanya untuk kembali dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.

Namun Hichens khawatir jika sekocinya akan tenggelam jika berbalik arah karena orang-orang berebut untuk naik ke atas perahu.

Margaret pun memutuskan untuk mendayungnya sendiri. Karena usahanya dalam mengevakuasi korban selamat, beberapa penulis menyebutnya "The Unsinkable Molly Brown" -- Molly Brown yang tak dapat ditenggelamkan.

Upaya yang dilakukan Brown dikenang dalam sejarah. Hal itu dibuktikan dengan dirilisnya drama musikal Broadway pada 1960 yang bercerita berdasarkan kisah hidupnya.

Selain itu pada 1964, juga dirilis film adaptasi berjudul The Unsinkable Molly Brown, di mana karakter Margaret diperankan oleh Debbie Reynolds.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini