Sukses

Terkait Tragedi di Kelab Malam Istanbul, Turki Tahan Warga Uighur

Penangkapan sejumlah warga Uighur ini dilakukan di Selimpasa. Belum diketahui keterlibatan mereka dengan pelaku penembakan di Reina.

Liputan6.com, Istanbul - Turki menangkap sejumlah warga Uighur yang diduga terkait dengan penembakan kelab malam Reina, Istanbul pada 1 Januari lalu. Tragedi itu menewaskan 39 orang dan melukai 69 lainnya.

"Mereka yang ditahan diyakini berasal dari wilayah Xinjiang, China dan memiliki hubungan dengan pelaku," sebut kantor berita Anadolu seperti dilansir BBC, Kamis, (5/1/2017).

Hal senada diungkapkan oleh Wakil Perdana Menteri Turki, Veysi Kaynak. Ia menyebut mungkin saja pelaku penembakan berasal dari Uighur dan bertindak sendirian. Namun bisa jadi pula ia berkomplot.

Kendati puluhan orang yang diduga terkait dengan serangan pada malan Tahun Baru itu telah ditahan, namun pelaku masih buron.

Terkait hal tersebut, otoritas berwenang pun telah memperketat keamanan di perbatasan darat Turki dan di bandara demi mencegah pelaku melarikan diri.

Foto pelaku telah tersebar. Demikian juga identitasnya, telah diidentifikasi. Namun otoritas Turki menolak memberikan penjelasan lebih rinci.

ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Mereka menjelaskan motif penembakan adalah keterlibatan Turki dalam perang sipil Suriah.

Penangkapan terhadap warga Uighur dilakukan di sebuah kompleks perumahan di Selimpasa, sebuah kota pesisir di pinggiran Istanbul. Jumlah mereka yang ditahan tidak disebutkan, namun warga Uighur ini dicurigai membantu dan bersekongkol dengan pelaku.

Uighur merupakan minoritas muslim di barat China. Diaspora mereka tersebar di sejumlah negara Asia Tengah seperti Kazakhstan, Kirgiztan, dan Uzbekistan.

Wakil PM Kaynak mengklaim, pihaknya telah mengetahui lokasi persembunyian pelaku yang digambarkannya sebagai sosok terlatih. Namun ia menolak memberikan rincian lebih lanjut.

Kaynak cukup percaya diri dengan kapabilitas polisi Turki untuk menangkap pelaku. Namun di lain sisi ia tidak bisa mengesampingkan kemungkinan jika tersangka melarikan diri dari Turki.

Sebelumnya muncul rumor bahwa pelaku berasal dari Kirgiztan. Namun dugaan tersebut tak terbukti dan pihak kedutaan besar Kirgiztan di Turki telah meminta media menarik kembali laporan tersebut.

Setidaknya, 39 orang telah ditahan terkait dengan serangan kelab malam tersebut. Kebanyakan mereka dijemput di Izmir, bagian barat Turki. Perempuan dan anak-anak termasuk mereka yang ditahan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.