Sukses

Pencarian MH370 yang Hilang Selama Ini Salah Lokasi?

Tidak ada jejak pesawat MH370 telah ditemukan di Samudra Hindia selatan, setelah lebih dari dua tahun mencari.

Liputan6.com, Canberra - Pesawat MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014 tak kunjung diketahui keberadaannya. Para ahli terkemuka pun lantas berburu salah satu penerbangan Malaysia Airlines.

"Pesawat tersebut tidak mungkin ditemukan di daerah pencarian saat ini, dan direkomendasikan mencari lebih jauh ke utara," kata para ahli seperti dikutip dari BBC, Selasa (20/12/2016).

Tidak ada jejak pesawat telah ditemukan di Samudra Hindia selatan, setelah lebih dari dua tahun mencari. MH370 menghilang saat terbang ke Beijing dari Kuala Lumpur, membawa sebanyak 239 orang di dalamnya.

Masa pencarian MH370 segera berakhir, para pejabat Australia pun mengatakan sepertinya upaya tersebut tak akan diperpanjang. Menteri Transportasi Australia Darren Chester menuturkan, pencarian tidak akan mungkin melampaui jadwal pada Januari atau Februari 2017.

Alasannya, karena tak ada laporan lokasi pasti atas pesawat MH370.

"Pemerintah Australia, Malaysia dan China, yang mendanai pencarian, sebelumnya telah sepakat bahwa kita akan menangguhkan pencarian kecuali ada bukti kredibel tersedia yang mengidentifikasi lokasi MH370," papar Darren Chester.

Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) yang bertugas untuk mengkoordinasikan pencarian, mengadakan tinjauan dengan tim multi-nasional penerbangan dan para ahli pada bulan November. Dari laporan terbaru pertemuan itu, didapati bahwa ada tingkat kepercayaan yang tinggi bahwa area bawah air yang sebelumnya diidentifikasi sebagai lokasi pencarian bukan area pesawat yang hilang.

Kapal pencari MH370 telah menjelajahi area laut seluas 120.000 km persegi (46.332 mil persegi) di Samudra Hindia selatan.

Wilayah Pencarian Baru

Para ahli mengidentifikasi daerah baru sekitar 25.000 km persegi di sebelah utara daerah pencarian saat ini, yang memiliki "probabilitas tertinggi" terdapat puing pesawat MH370.

Para peserta dari First Principles Review sepakat bahwa area pencarian mewakili sekitar 25.000 km persegi.

"Ini adalah daerah terakhir yang memiliki kemungkinan atas keberadaan pesawat. Diberikan bukti saat ini," kata laporan para ahli.

Kesimpulan mereka didasarkan pada simulasi baru penerbangan dan analisis komunikasi satelit, serta pergeseran pola pemodelan berdasarkan waktu dan lokasi penemuan puing-puing.

Beberapa potongan puing-puing dikonfirmasi dari MH370 telah ditemukan di sepanjang pantai Afrika dan pulau-pulau di Samudera Hindia oleh warga negara dalam beberapa bulan terakhir.

Para ahli juga mengatakan pesawat itu pada jalur penerbangan yang tak stabil, dan flaperon sayap berada dalam posisi tertarik, sejalan dengan temuan sebelumnya oleh ATSB bahwa ketinggian pesawat turun cepat dan tidak terkendali.

ATSB mengatakan telah mempresentasikan rekomendasi itu kepada pemerintah Malaysia, China dan Australia.

Sekarang hanya tinggal satu kapal yang tersisa mencari keberadaan pesawat nahas MH370 di daerah pencarian saat ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini