Sukses

Tak Boleh Joget di Atas Panggung, Pria Mabuk Tembak Penari India

Seorang penari hamil di India ditembak mati oleh pria mabuk, yang marah karena tak boleh menari dengannya di atas panggung.

Liputan6.com, Punjab - Keceriaan dalam sebuah pernikahan di India berubah menjadi jerit, tangis, dan 'panggung darah', ketika sekelompok pria mabuk marah dan melepaskan tembakan senjata api.

Menurut laporan yang dikutip dari News.com.au, Selasa (6/12/2016), Kulwinder Kaur tewas seketika setelah ditembak pria mabuk, ketika pempuan 25 tahun itu tengah menari di atas panggung sebuah pesta pernikahan di Bathinda, Punjab, India Utara.

Sejak kasus tersebut ditangani polisi, empat orang tersangka ditangkap setelah rekaman kejadian penembakan tersebut diunggah ke dalam situs jejaring sosial, dan banyak ditonton netizen.

Setelah diidentifikasi, pelaku penembakan dikenali sebagai seorang ketua partai politik Sikh Shiromani Akali Dali, Lucky Goyal, dan Sanjay Goyal. Sementara dua lainnya belum dipublikasikan identitasnya.

Suami korban, Rajinder Singh mengatakan bahwa istrinya sedang hamil 3 bulan ketika tewas. Singh juga menambahkan, tersangka yang tengah berada dalam keadaan mabuk marah, ketika manajemen panggung melarang mereka untuk joget di atas pentas bersama para penari.

Kulwinder Kaur, penari hamil yang menjadi korban penembakan di pesta pernikahan di Punjab, India Utara (News.com.au)

Kesal dan merasa frustasi, para tersangka menembakkan pistol mereka ke udara. Mengakibatkan peluru 'terbang' ke segala arah, dan mengenai Kulwinder. Penari hamil itu dilaporkan tewas seketika.

"Senjata dikertahui milik Sanjay Goyal. Tapi pria yang mengarahkan tembakan kepada korban seperti yang terlihat di dalam rekaman adalah Lucky. Dia tertangkap memegang pistol kaliber 0.32," kata Senior Polisi Pengawas, Swapan Sharma.

"Lucky menembak sambil mencoba naik ke atas panggung. Sementara Sanjay Goyal berada di dekatnya sambil memegang pistol. Kedua senjata itu telah disita," sambung Sharma.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini