Sukses

Penembakan di Lapangan Bola Kentucky, 2 Penonton Tewas

Ini pertama kalinya terjadi penembakan saat pertandingan bola Thanksgiving.

Liputan6.com, Kentucky - Tembakan meletus pada pertandingan sepak bola ala Amerika (football) tahunan Hari Thanksgiving di Kentucky. Sebanyak dua orang tewas dan empat lainnya luka-luka, demikian menurut keterangan polisi metro Louisville.

Penembakan terjadi sesaat sebelum pukul 14.00, di tengah acara tahunan Juice Bowl. Saat itu lokasi acara, Shawnee Park dipenuhi dengan anak-anak dan orang dewasa yang menyaksikan serangkaian pertandingan sepak bola di musim libur. Demikian dilaporkan afiliasi CNN, WAVE.

Saat penembakan terjadi, Stephen Washburn tengah melakukan streaming video di Facebook. Insiden itu terekam dalam kameranya. Ada 19 tembakan yang dilepaskan, namun pelaku tidak terlihat dalam video.

Wali kota Louisville, Kentucky, Greg Fischer, yang berada sekitar 200 kilometer dari lokasi penembakan berhasil dievakuasi oleh petugas keamanan.

Menurut WAVE, Bureau of Alcohol, Tobacco, Firearms and Explosives atau Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak dilaporkan bergabung dengan tim penyelidikan insiden penembakan.

"Orang-orang bersenjata itu berhasil lolos dan motif penembakan belum jelas," kata Dwight Mitchell, juru bicara Departemen Kepolisian Metro Louisville, seperti dimuat di CNN, Jumat (2 5/11/2016).

Sejauh ini empat orang dilarikan ke rumah sakit. Kondisi mereka belum diketahui, tetapi Mitchell menggambarkan mereka mengalami cedera yang tidak mengancam nyawa.

"Ini sangat tragis. Saya sedih. Kami sudah mengalami lebih dari 100 pembunuhan di kota ini ... Ini seharusnya adalah hari untuk mengucap syukur," ucap Mitchell.

WAVE melaporkan, kematian di Hari Thanksgiving kali ini menambah jumlah daftar pembunuhan 2016 di Louisville menjadi 106. Rekor sebelumnya adalah 110 kasus pada tahun 1971.

Menurut video WAVE, kerabat dan teman-teman dari korban tewas dan terluka terlihat menangis. Mereka mencoba menembus garis polisi yang malang melintang di lokasi penembakan, tetapi usaha mereka sia-sia.

Pasca-penembakan, kendaraan polisi tersebar di seluruh lapangan terbuka. Sementara pertandingan sepak bola lanjutan diadakan kembali di lapangan lainnya.

"Kami telah mengadakan acara tahunan Juice Bowl selama puluhan tahun. Ini acara keluarga. Suasana meriah ini sekarang dirusak oleh kekerasan yang tidak masuk akal," kata juru bicara wali kota, Chris Poynter.

"Orang-orang bersenjata tak memiliki kehidupan yang terhormat. Tak ada tempat bagi mereka di Shawnee Park dan tradisi lingkungan bagi mereka," tulis Fischer melalui Facebook.

Fischer juga mendesak warga yang memiliki informasi untuk menghubungi polisi.

"Saksi-saksi yang diam, seperti yang telah terjadi dengan banyak penembakan di masa lalu, tak akan memecahkan masalah apapun," tulis Fischer.

Insiden Pertama di Hari Thanksgiving

Donna Grimes mengatakan kepada WAVE, ia dan sang kakek serta teman-temannya ,emulai tradisi Juice Bowl sejak 50 tahun yang lalu.

Saat acara berlangsung, ratusan orang akan berkumpul di taman sebelum makan malam Thanksgiving. Acara ini adalah momen bagi keluarga.

"Ini pertama kalinya terjadi penembakan," kata Grimes. "Korban tewas dan luka tergeletak di lapangan rumput."

"Ini tidak masuk akal," imbuh Grimes.

"Menyembunyikan orang-orang ini tak berarti apapun. Kirim mereka untuk berperang, karena mereka ingin menembak. Ini adalah waktu yang menyedihkan saat Thanksgiving, dan itu adalah hari yang menyedihkan bagi Juice Bowl."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.