Sukses

Pendiri Facebook Digugat di Jerman, Ada Apa?

Mark Zuckerberg dan tiga petinggi Facebook digugat dalam sebuah pengaduan hukum di Jerman.

Liputan6.com, Munich - Pada 4 November lalu, harian Der Spiegel di Jerman melaporkan bahwa jaksa penuntut di Munich, Jerman, telah memulai penyidikan terhadap Mark Zuckerberg, pendiri raksasa media sosial Facebook.

Selain Zuckerberg, beberapa orang petinggi perusahaan juga termasuk dalam aduan terkait dugaan niat kriminal dan ujaran kebencian (hate speech). Pasalnya, kebijakan Facebook dapat diduga melanggar undang-undang Jerman tentang ujaran kebencian (hate speech).

Dikutip dari Foreign Policy pada Senin (7/11/2016), aduan pidana itu sebenarnya diajukan oleh pengacara Chan-jo Jun di Munidh, Jerman, pada September lalu. Juru bicara perusahaan mengatakan bahwa tuduhan itu tidak berdasar.

Jun telah mengajukan pengaduan awal di Hamburg pada tahun lalu, tapi gugatan tidak berlanjut karena, menurut Der Spiegel, jaksa penuntut memandang bahwa Facebook tidak tunduk dalam wilayah hukum (yurisdiksi) Jerman.

Sementara itu, para jaksa penuntut di Munich sepertinya memandang bahwa hukum Jerman bisa saja diterapkan pada raksasa teknologi tersebut atau setidak-tidaknya mereka berkenan untuk memastikannya.

Selain Zuckerberg, COO Sheryl Sandberg dan manajer-manajer Facebook unutk Eropa dan Jerman, yaitu Richard Allan dan Eva-Maria Kirschsieper, juga ikut sebagai pihak tergugat.

Jun ingin agar para petinggi Facebook dipaksa membuang unggahan-unggahan di situs media sosial yang menurutnya telah melanggar undang-undang Jerman.

Dalam pengaduannya, ia menyertakan 483 unggahan yang diduga mengandung unsur rasisme, ajakan kekerasan, dan rujukan-rujukan kepada Nazi dan Holocaust.

Tentu saja Facebook bukan satu-satuya platform media sosial yang mendapatkan kritikan pedas karena dianggap kurang tegas tentang ujaran kebencian. Twitter juga pernah dibidik dalam masa mendekati pemilu kali ini, tapi hanya ada 4 juta pemakai Twitter di Jerman.

Pada Februari lalu, Zuckerberg mengumumkan bahwa dirinya dan Facebook akan bekerja sama dengan pihak Jerman untuk memerangi ujaran kebencian dalam platform tersebut.

Pengaduan ini merupakan tambahan berita buruk bagi Zuckerberg belakangan ini.

Walaupun pertumbuhan perusahaan masih kuat pada kuartal ketiga, pada Rabu lalu, CFO Dave Wehner memperingatkan pada investor bahwa pertumbuhan pemasukan dari iklan akan semakin lambat “secara berarti”.

Pernyataan demikian menurunkan nilai saham perusahaan senilai US$ 370 miliar itu. Tak pelak lagi, Zuckerberg pun lebih "miskin" US$ 3 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.