Sukses

Trump: Hillary Akan Saya Bawa ke Penjara Kalau Saya Jadi Presiden

Debat kedua dimulai dengan tensi tinggi, tanpa jabat tangan Hillary dan Trump.

Liputan6.com, St. Louis - Debat Capres AS kedua yang diselenggarakan di Washington University di St Louis antara Donald Trump dan Hillary makin panas. Keduanya memulai tanpa berjabat tangan.

Hal itu terkait dengan pertanyaan moderator ABC, Martha Raddatz.

"Saya mengakui bahwa saya salah dan saya minta maaf oleh karena itu," kata Hillary menjawab Raddatz, seperti dikutip dari The Guardian, Senin (10/10/2016). 

Namun, Trump yang debat kali ini ingin menunjukkan giginya, langsung memotong perkataan Hillary.

"Hillary tak tahu apa maksud huruf C di email-email yang dimaksud," potong Trump. Miliader nyentrik itu makin keras terkait dengan email yang kini menjadi sandungan bagi mantan Menlu AS itu.

Trump mengatakan, sangat tidak mungkin Hillary menghapus 30.000 email.

"Kalau saya jadi presiden, Hillary akan saya bawa ke penjara," potong Trump.

Hillary yang merasa dipotong kalimatnya, menyahut, "Saya tahu Anda malam ini tengah dapat sorotan hiburan. Apa pun Anda lakukan untuk menghindari kampanye dan ledakan yang Anda buat sendiri di dalamnya. Dan... yang membuat Partai Republik meninggalkan Anda..."

Trump sempat mau memotongnya, tapi moderator Anderson Cooper segera meminta berhenti.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.