Sukses

7 Rahasia di Pesawat yang Enggan Dibocorkan Awak Kabin

Ada tujuh hal rahasia yang enggan dibagi oleh para pramugari dan awak kabin di pesawat. Mengapa?

Liputan6.com, Sydney - Awak kabinadalah orang yang paling penting untuk membuat para penumpang pesawat merasa aman dan nyaman selama di udara. Namun, di balik sikap profesional itu, mereka menyimpan sejumlah rahasia yang enggan dibocorkan kepada para penumpang.

Hal itu terkuak dalam situs Quora yang mengunggah pertanyaan: "Apa yang pramugari ketahui namun mereka tak mau membicarakannya dengan penumpang?"

Dilansir dari News.com.au, Rabu (28/0/2016) topik diskusi itu diunggah pada minggu lalu. Ternyata respons serta jawabannya sungguh mengagetkan.

Dari mulai waktu yang tepat untuk turbulensi hingga seberapa lama makanan disimpan dalam pesawat, berikut 7 rahasia yang dimiliki oleh awak kabin.

1. Makanan Jauh dari Kata Segar

Simak mewahnya makanan pesawat pada tahun 50-an hingga 80-an. Sumber: Brightside.me. Sudah menjadi rahasia umum bahwa makanan di pesawat kadang tidak terlalu enak. Salah satu awak kabin membocorkan rahasia mengapa panganan yang disajikan terasa hambar.

"Makanan itu dalam keadaan beku dan disimpan selama 72 jam," aku seorang pekerja penerbangan.

2. Penerbangan Pagi Kurangi Risiko Turbulensi

Pengguna Quora bernama Anya membocorkan rahasia bahwa kalau ingin bepergian sebaiknya sepagi mungkin. Demi menghindari turbulensi.

"Satu hal yang membuat para awak kabin enggan berbagi rahasia adalah penerbangan pagi hari jauh lebih baik karena sedikit guncangan," tulis Anya.

Ia juga mengatakan, kemungkinan badai terjadi di pagi hari berkurang.

3. Kamar Mandi Bukan Tempat Paling Jorok

Di kursi Anda, di situlah banyak virus dan bakteri penyebab influensa, demam, dan infeksi. Mikroorganisme itu mampu hidup berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan di permukaan.

"Tempat paling tidak higienis di pesawat adalah sabuk pengaman dan meja," tulis seorang yang mengaku awak kabin.

Dan rupanya pernyataan itu didukung oleh seorang profesor mikrobiologi dan patologi.

"Saat pesawat itu mendarat dan penumpang keluar, awak kabin mungkin akan menyemprotkan cairan anti-kuman atau ambil sampah. Namun, tak ada satupun yang membersihkan meja."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mengapa Masih Ada Asbak?

4. Mendarat Mulus

Salah seorang pramugari meminta orang-orang untuk berhenti menghakimi pilot jika pesawat tak mendarat dengan mulus.

"Mendarat saat hujan akan lebih terdapat lebih banyak guncangan karena pesawat butuh segera menyentuh landasan dengan keras untuk menghindari aquaplaning."

Aquaplaning atau hydroplaning adalah peristiwa pemantulan (lontaran) pesawat terbang ke atas dari permukaan landasan karena pesawat mendarat pada landasan yang becek atau basah dan menyebabkan sistem pengereman pesawat tidak bekerja sempurna.

Peristiwa ini sangat berbahaya ketika pesawat mendarat dengan kecepatan 200km/jam. Kondisi pesawat dapat diibaratkan seperti batu pipih yang dilontarkan secara mendatar pada permukaan air sehingga batu terlontar beberapa kali pada permukaan.

"Jadi, kalau nanti Anda mengalami proses mendarat yang kasar, ingat, memang pilot dinilai dari cara mendaratkan pesawat, namun hard landing itu penting dan benar, pilihan tepat untuk mendaratkan mesin," lanjut pramugari itu.

Asbak dalam kamar mandi pesawat terbang. (sumber: Business Insider) 5. Obat Anti-mabuk

Kru kabin yang mengaku bernama Ishrat menasihati agar meminum obat anti-mabuk sebelum pesawat lepas landas. Karena sesudah di udara obat itu tak berguna.

"Saya pernah memberikan obat-obatan seperti itu kepada penumpang hanya untuk membuatnya tenang."

6. Kelakuan Buruk

Jangan pernah berlaku buruk di dalam pesawat. Itu nasihat salah satu pengguna. Sekali kita berperilaku menyusahkan, nama akan tercatat.

"Mereka tahu bahwa penerbangan Anda terkoneksi. Jadi, jangan buat kehebohan Anda tertinggal pesawat."

"Jika Anda tak yakin, mereka akan menginformasikan kepada maskapai terkait."

7. Mengapa Ada Asbak

Penerbangan sipil telah melarang merokok di dalam kabin. Namun, mengapa selalu ada kotak kecil seperti asbak.

Rupanya, asbak tetap 'dilestarikan' jika ada penumpang nekat, pramugari bisa mematikan rokoknya.

"Ada banyak asbak di tiap bangku, juga di kamar mandi di samping tanda non-smoking. Itu digunakan jika ada penumpang nekat merokok. Alih-alih mereka membuang ke tempat sampah yang bisa membuat kebakaran, lebih baik meminta mereka mematikan di asbak itu."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.