Sukses

Top 3: Ada 10 Gerbang 'Neraka' di Bumi

Tidak heran kalau manusia kemudian merasa maut itu 'dekat' sekali dengan manusia dan ada kehidupan lain di 'sana'.

Liputan6.com, Jakarta - Sebelum kemajuan dunia kedokteran di masa lalu, nyawa seseorang dapat melayang dengan mudah. Tidak ada rumah sakit atau pun obat-obatan canggih untuk menyelamatkan mereka yang terserang penyakit.

Tidak heran kalau manusia kemudian merasa maut itu 'dekat' sekali dengan mereka dan ada kehidupan lain di 'sana', termasuk di neraka. Para pembaca Liputan6.com paling tersedot perhatiannya kepada 10 'gerbang neraka' yang ada di bumi.

Kemudian, status seorang raja tidak membuat seseorang hidup senang-senang. Masih harus berjuang. Demikianlah yang dialami Eric Manu, yang sebenarnya telah dinobatkan sebagai raja di Ghana.

Tapi ia tetap harus bekerja keras seperti orang biasa di Kanada setelah hijrah ke sana bersama istrinya pada 2012. Di negeri orang, pemuda yang kini berusia 32 tahun itu bekerja menata taman atau kebun.

Lalu, kehidupan para awak kapal pesiar mewah mengundang rasa penasaran. Di balik tampilan kemewahan kapal pesiar, ternyata ada sisi gelap menggelayuti kehidupan para awak. 

Berikut adalah Top 3 Global untuk Jumat (23/9/2016) pagi:

 1. 10 'Gerbang Neraka' yang Ada di Muka Bumi

Gerbang 'Neraka' (www.remotelands.com)

Pada zaman kuno, kematian lebih 'dekat' dengan kehidupan manusia dibandingkan dengan hidup itu sendiri.

Nyawa seseorang dapat melayang dengan mudah, dan tidak ada rumah sakit atau pun obat-obatan canggih untuk menyelamatkan mereka yang terserang penyakit.

'Kedekatan' manusia kala itu dengan kematian pun membuat masyarakat membayangkan kehidupan setelah kematian sebagai sesuatu yang dapat menyinggahi mereka kapan saja.

Oleh sebab itu, masyarakat kala itu mempercayai ada beberapa tempat di dunia ini terkenal sakral dan dipercaya merupakan pintu gerbang menuju 'dunia lain'.

Seperti 10 tempat berikut ini yang dikutip dari Listverse.com, Kamis 22 September 2016, dipercaya merupakan pintu 'gerbang neraka'.

Selanjutnya...


2. Tukang Kebun dan Montir Ini Ternyata Adalah Raja

Meski dinobatkan jadi kepala suku, Eric Manu bekerja sebagai tukang kebun di Kanada (CTV News)

Eric Manu pindah ke British Columbia pada 2012, setelah menikahi seorang perempuan Kanada yang ditemuinya di Ghana. Di negeri orang, pemuda yang kini berusia 32 tahun itu bekerja menata taman atau kebun.

Namun, nasib berkata lain. Pamannya yang menjabat sebagai kepala suku meninggal dunia dua tahun lalu.

Dan, pada musim panas 2015, panggilan telepon dari kampung halaman mengubah hidupnya. Para tetua adat memintanya menjadi pewaris takhta.

Awalnya, Manu menolak. "Aku terlalu muda untuk itu," kata dia kepada Global News. Namun, warga adatnya yakin bahwa sudah takdirnya menjadi pemimpin.

Setelah pikir-pikir, Manu kemudian melapor ke bosnya, Susan Watson. Ia bahkan mengundang perempuan itu di acara penobatannya.

Akhirnya, Manu pun kemudian dimahkotai sebagai pemimpin Suku Akan di Desa Adansi Aboabo Nomor 2 di Ghana selatan tahun lalu.

Hanya sebentar duduk di singgasana, Manu kembali ke Kanada. Ia juga meneruskan pekerjaannya.

Selanjutnya...


3. Seks Bebas dan Gaji Minim, Sisi Gelap Pekerja Kapal Pesiar Mewah

Kapal pesiar mewah

Banyak orang menyangka bekerja di kapal pesiar mewah berarti keliling dunia gratis, gaji besar, makan terjamin dan segala fasilitas segala ada.

Namun, seorang pria bernama Blake, secara blak-blakan membongkar kehidupan yang sesungguhnya terjadi di atas laut.

"Kapal adalah tempat perzinahan yang paling menjijikkan yang pernah aku rasakan sepanjang karier pekerjaanku," tutur Blake seperti dilansir News.com.au Kamis 22 September 2016.

Sementara para tamu menikmati cahaya matahari yang bersinar hangat di atas dek, Blake mendeskripsikan sisi gelap di bawahnya. Yakni, bayaran yang minim, kamar kru kapal pesiar yang sempit serta seks bebas.

"Aku pikir rasio karyawan laki dan perempuan itu 9:1. Jadi, tiap ada pekerja perempuan baru di kapal, di malam pertama di bar untuk para kru ia membayari kami semua. Dan tak ada satupun kru yang setia satu sama lain," ujar Blake.

Selanjutnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini