Sukses

Begini Nasib Mantan PM Inggris yang Kini Jadi 'Pengangguran'

Mantan Perdana Menteri Inggris, David Cameron, belum memutuskan profesi apa yang kelak akan ia jalani.

Liputan6.com, London - Nama David Cameron pernah bertengger pada jajaran 10 tokoh paling berpengaruh di muka bumi. Namun peristiwa Brexit alias British Exit seketika membalikkan kisah hidupnya, dari seorang pemimpin kelas dunia menjadi "pengangguran".

Pada Senin, 12 September kemarin, mantan Perdana Menteri (PM) Inggris itu menyatakan mundur dari keanggotaannya di parlemen. Langkah ini sekaligus mengakhiri karier politiknya.

Dalam pernyataan seperti Liputan6.com kutip dari CNN, Cameron mengatakan ia tidak ingin lagi menjadi perwakilan dari daerah pemilihannya, Oxfordshire. Sosok Cameron digantikan oleh politikus yang dulu sempat mengkritik langkah-langkah penghematan yang ditempuh pemerintahannya, Ian Hudspeth.

Kini setelah tak lagi terjun ke dunia politik atau memiliki "pekerjaan", Cameron disebut-sebut akan mengikuti jejak pendahulunya, Tony Blair, menulis sebuah memoar. Sebagai catatan, Blair diperkirakan telah meraup 100 juta euro atau senilai Rp 1,4 triliun dari bukunya, A Journey, yang terbit pada 2010.

Menurut sumber dekat Cameron seperti yang dilansir Daily Mail, Rabu (14/9/2016) Cameron bermaksud untuk segera memulai penulisan autobiografinya. Uang muka yang ditawarkan kepadanya dikabarkan jauh lebih tinggi dari 4,6 juta euro atau setara Rp 68 miliar--jumlah yang dibayarkan kepada Blair.

Sumber yang sama juga menyebutkan bahwa Cameron akan segera bergabung dengan kelompok pembicara elite di mana Blair menjadi salah satu anggotanya. Sebagai pembicara, Blair kabarnya dibayar 250 ribu euro atau Rp 3,7 miliar untuk sekali tampil.

Cameron sempat mengatakan ia akan mencari pekerjaan dalam ranah publik. Ia pun berjanji kelak akan mengumumkan profesi barunya.

"Saya akan terus berkampanye terkait dengan isu lokal, nasional, maupun internasional yang dulunya merupakan bagian dari tugas sebagai perdana menteri. Dan saya pikir saya telah membuat kemajuan yang baik," ujar Cameron.

Barack Obama dan David Cameron (Reuters)

Pernyataannya ini memicu spekulasi bahwa Cameron berencana untuk menjalankan sebuah organisasi internasional yang berhubungan dengan bantuan.

Di luar dunia politik, suami dari Samantha itu hanya pernah bekerja selama tiga tahun sebagai humas (PR) di sebuah perusahaan televisi, Carlton Communications.

Pada 8 Juli lalu, Cameron sempat menegaskan ia akan tetap menjadi anggota parlemen. "Adalah niat saya untuk terus melayani sebagai anggota parlemen dan membantu mewakili kepentingan rakyat Oxfordshire Barat. Dan apa pun yang kelak saya lakukan akan saya lakukan perlahan-lahan," ujarnya kala itu.

Namun tampaknya Cameron telah tergoda oleh penghasilan dari menulis buku. Bukan tak mungkin luasnya jaringan yang ia miliki serta pengalamannya tampil di panggung dunia menjadi alasan di balik hasratnya tersebut.

"Tentu saja dia akan menjadi kaya atau lebih kaya karena ia sendiri sudah bergelimang materi. Ia akan menuliskan memoarnya dan ini akan mendatangkan bayaran. Cameron juga bisa membuat keberuntungan dengan tampil sebagai pembicara, terutama di Amerika di mana banyak yang masih bingung dengan Brexit, dan ia pun akan disambut dengan hangat mengingat sosoknya sangat ramah," ujar salah seorang mantan menteri di era pemerintahannya.

"Ia kemungkinan juga akan menjabat sebagai direktur yang berpenghasilan 50 hingga 100 ribu euro dengan menjalankan bisnis properti seperti yang dilakukan Blair," ujar sumber yang sama.

Blair diketahui memiliki 38 rumah yang diestimasikan senilai 32 juta euro atau setara dengan Rp 475 miliar. Perusahaan propertinya dipimpin oleh sang istri, Cherie Blair, dan putra tertua mereka, Euan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mantan Ibu Negara Jadi Fashion Designer

Salah seorang teman Cameron membantah kabar bahwa mantan PM Inggris itu akan mengikuti jejak Blair.

"Jangan berharap melihat dia muncul di papan Morgan Stanley, bank investasi terkemuka di AS. Dia akan jauh-jauh dari bank, namun pasti ia akan membangun sebuah kehidupan. Rencananya akan dimulai segera," tegas salah seorang temannya.

Keluarga Cameron saat ini tinggal di sebuah rumah milik ahli keuangan sekaligus teman lama mereka, Dominic Johnson. Bangunan yang terletak di Chelsea tersebut bernilai 4 juta euro dan untuk sewa per minggu mencapai 2.650 euro.

Mereka berencana tinggal di rumah itu hingga Oktober, menunggu penyewa kediaman mereka di Notting Hill pindah. Dari bisnis sewa rumah ini, keluarga Cameron meraup 7.000 euro atau Rp 103 juta per bulannya. Akan tetapi, nominalnya disebut-sebut akan meningkat menjadi 2 juta euro.

Bangunan tersebut memiliki nilai sentimental bagi keluarga mereka. Sebab di sana putra mereka, Ivan, ditemukan meninggal dunia pada 2009 ketika berusia enam tahun.

Selain di Notting Hill, Cameron diketahui juga memiliki sebuah rumah peristirahatan di Oxfordshire, di dekat Chipping Norton.

Dan kini, di sela-sela waktu senggangnya ia memiliki kesempatan untuk menjemput putrinya dari sekolah.

Perubahan juga terjadi pada kehidupan sang istri, Samantha Gwendoline Cameron. 

Samantha Cameron (Independent)

Ketika menjadi First Lady Inggris, Samantha menuai banyak pujian atas selera busananya. Ia bahkan pernah masuk dalam deretan ibu negara paling stylish.

Menyusul mundurnya suami pada Juni lalu, ia pun dikabarkan akan merintis karier baru sebagai seorang fashion designer. Ia memilih SamCam sebagai label busananya dan koleksi pertamanya akan dirilis awal 2017.

Pada 2015, majalah lifestyle ternama, Vanity Fair, menobatkan Samantha sebagai wanita berbusana terbaik di dunia.

Tak hanya terjun sebagai perancang busana, Samantha dikabarkan juga akan menjadi penasihat pada perusahaan alat-alat tulis mewah, Smythson. Sebelumnya ia sempat bekerja pada perusahaan yang sama dengan jabatan direktur kreatif dan tercatat pernah memiliki 2,7 persen saham sebelum akhirnya terjual dengan nilai 15,8 juta euro.

Kala menjabat sebagai direktur kreatif pada 2010, ia dibayar 400 ribu euro atau setara dengan Rp 5,9 miliar. Dan ketika sang suami menjadi PM, ia memilih bekerja paruh waktu dengan gaji 100 ribu euro.

Samantha merupakan putri sulung dari Sir Reginald Sheffield, bangsawan Inggris. Banyak kalangan menilai ia jauh lebih kaya dibanding suaminya. Cameron bahkan pernah bercanda bahwa istrinya memiliki tanah yang sangat luas di Scunthorpe.

Menurut teman-teman Samantha, perempuan berusia 45 tahun itu tak sabar untuk kembali bekerja selepas sang suami tak lagi menjadi PM. Terlebih, putri bungsu mereka, Florence (6), sudah bersekolah.

Keputusan Cameron untuk berhenti dari dunia politik membuat keluarga ini tak lagi perlu untuk menahan diri menikmati liburan mewah. Belum lama ini, pasangan Cameron dan Samantha serta ketiga putri mereka menikmati libur musim panas di sejumlah tempat, seperti Ibiza, Portugal, Polzeath, dan Jura di Skotlandia.

David Cameron bersama istri Samantha dan ketiga anaknya, berjalan meninggalkan kantornya, 10 Downing Street, London, pada hari terakhir sebagai PM Inggris, Rabu (13/7). Cameron mundur sebagai PM Inggris pasca referendum Uni Eropa (AFP PHOTO/Adrian DENNIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini