Sukses

Misteri Makam Nefertiti, Ratu Mesir yang Secantik Artis Hollywood

Makam-makam di Lembah Para Firaun Mesir dibuat untuk seorang ningrat, tapi masih banyak yang mungkin telah dikuburkan di Armana.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu misteri besar dalam sejarah berkaitan dengan dugaan apakah Tutankhamun dimakamkan sendirian atau masih ada ruang rahasia dalam makamnya.

Firaun Mesir ini termasuk yang paling terkenal. Tapi, makamnya yang terletak di Lembah Para Firaun termasuk yang paling kecil bagi kalangan ningrat, sehingga membangkitkan rasa penasaran para ahli Mesir Kuno.

Dikutip dari News.com.au pada Senin (5/9/2016), peneliti Dr. Nicholas Reeves menduga ada sebidang dinding di ruang makam sang Firaun yang menjadi pintu rahasia ke lorong menuju makam Ratu Nefertiti.

Dr. Christopher Naunton, ahli Mesir Kuno dan direktur Masyarakat Eksplorasi Mesir mengaku tidak yakin akan hal itu, tapi, menurutnya, teori itu dapat diperdalam.

Dalam ruang makam Tutankhamun ada sebidang dinding yang dihiasi secara megah dengan lukisan kehidupan dirinya. Ada dugaan, lukisan itu hanyalah samaran.

Dr. Reeves memeriksa citra 3D tembok-tembok tempat dekorasi yang telah terkelupas dan melihat ada bentuk permukaan dan retak-retak aneh sebagai bukti yang mengarah kepada lorong rahasia.

Makam-makam di Lembah Para raja dibuat untuk seorang ningrat, tapi masih banyak yang mungkin telah dikuburkan di Armana. (Sumber artnet.com)

Dr. Naunton mengatakan bahwa makam Tutankhamun telah dilihat jutaan kali dalam beberapa dekade terakhir, tapi tidak ada yang memperhatikan bahwa 'tembok samaran' itu bisa mengarah kepada makam suci lainnya.

Kecantikan 'Hollywood'

Ratu Nefertiti adalah istri dari Firaun Akhenaten. Ia diduga memiliki kecantikan ala Hollywood. Menurut Dr. Naunton, sang ratu tetap dipandang sebagai seorang wanita cantik bahkan untuk ukuran masa kini.

Tapi suaminya tampak lebih buruk dengan perut yang kendor, paha yang gemuk, dan payudara yang besar. Ia sungguh berbeda dibandingkan para firaun lainnya sehingga diduga mengalami kelainan genetik.

Akhenaten adalah ayah bagi Firaun Tutankhamun dan Nefertiti adalah ibunya.

Sang Ratu adalah penguasa yang digdaya dan berpengaruh. Ia adalah satu-satunya istri ningrat dengan kekuasaan yang hampir sama dengan suaminya.

Pasangan digdaya ini mengawali revolusi murtad semasa pemerintahan mereka atas Mesir. Bukannya memuja beberapa dewa, mereka memuja satu dewa tunggal.

Kata Dr. Naunton, "Mereka sendiri sudah hampir seperti dewa-dewa dibandingkan dengan firaun lainnya."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Di Mana Ratu Nefertiti?

Dr. Naunton, dosen di University of Melbourne pada Kamis malam, mengatakan bahwa lokasi jasad Nefertiti merupakan salah satu misteri terbesar dunia.

Ia menduga bahwa makam Raja Tutankhamun mungkin sekedar tambahan untuk sesuatu yang sudah ada disana selama ribuan tahun ini, yaitu ruang makam Nefertiti.

Walau terdengar ganjil, keturunan Tutankhamun menyegel ruang-ruang dalam makam-makam mereka untuk mencegah masuknya perampok, jadi jangan terlalu heran kalau ada pintu rahasia dalam sebuah makam.

"Para perampok masuk ke ruang pertama makam dan menyangka telah menemukan semuanya karena pintu-pintunya disegel untuk perlindungan," kata Dr. Naunton.

"Seandainya ada makam rahasia, seharusnya seperti ruang makam lainnya yang berisi jasad seorang ningrat lengkap dengan benda-benda makam."

Dr. Naunton mengatakan bahwa kebanyakan firaun pada masa Nefertiti dan Akhenaten tidak pernah ditemukan, termasuk jasad sang ratu.

Tapi, ada sejumlah pihak yang yakin bahwa jasad Nefertiti sudah ditemukan sebelumnya dan ada dugaan bahwa ia dimakamkan di Armana.

Makam-makam di Lembah Para raja dibuat untuk seorang ningrat, tapi masih banyak yang mungkin telah dikuburkan di Armana.(Sumber New York Post)

Armana berjarak ratusan kilometer dari Lembah Para Raja dan hanya dipergunakan untuk sementara waktu sebelum diterlantarkan dan benda-benda makam milik orang-orang yang dimakamkan di sana dipindahkan.

Makam-makam di Lembah Para raja dibuat untuk seorang ningrat, tapi masih banyak yang mungkin telah dikuburkan di Armana.

Teori keberadaan 'tembok samaran' menengarai bahwa, siapapun yang ada di baliknya, diduga memerintah sebelum Firaun Tutankhamun.

Ada dugaan, setelah Akhenaten wafat, maka Nefertiti itulah yang kemudian menjadi firaun, sehingga muncul teori lain tentang benda dan harta milik yang dikuburkan bersama dengan Tutankhamun.

Topeng kematian, yang merupakan perlambang khas Mesir Kuno, mungkin saja tidak pernah dimiliki oleh Firaun Tutankhamun.

Kata Dr. Naunton, "Wajah pada topeng kematian itu jelas wajahnya Raja Tutankhamun, tapi ada bukti yang menduga ada wajah berbahan logam yang dicongkel dan diganti dengan wajah Tuthankamun."

"Hampir dapat dipastikan bahwa topeng itu adalah topeng Nefertiti."

Nama Tuthankamun diukirkan pada topeng kematian, tapi pemeriksaan cermat oleh Dr. Naunton menunjukkan adanya sebuah nama yang diukirkan terlebih dahulu. Nama itu mengeja Nefertiti.

Dr. Naunton mengatakan bahwa Tutankhamun meninggal mendadak dan pemakaman harus segera dilakukan sehingga benda-benda makam dipersiapkan secara tergesa-gesa.

Menurut Dr. Naunton, makam Nefertiti diobrak-abrik dan benda-benda makamnya menjadi bagian makam Tutankhamun.

"Tapi ada teori lain, yaitu bahwa Nefertiti sendiri menjadi seorang firaun dan mengganti namanya," kaat Dr. Naunton.

"Diduga, benda-benda makam yang dibuat untuknya ketika menjadi istri ningrat disingkirkan untuk dipakai bagi Tutankhamun dan ia diberikan benda-benda yang baru."

"Saya tidak sepenuhnya yakin kalau semua benda-benda itu berserakan. Sepertinya, bagi saya, tidak mungkin benda-benda itu pernah bertebaran."

"Tapi jika benda-benda miliknya digasak, muncul gagasan bahwa makam Nefertiti akan ditemukan utuh dalam makam Tutankhamun."

3 dari 3 halaman

Rahasia di Balik Dinding

Kita mungkin tidak akan pernah mengetahui apa yang ada di balik tembok makam Tutankhamun atau apakah jasad Ratu Nefertiti ada di belakang batu tersebut.

Dr. Naunton mengaku bimbang.

Teori Dr. Reeve diuji menggunakan dua pemindaian radar yang dilakukan sepanjang tembok yang diduga sebagai pintu tersegel.

"Satu pemindaian mendeteksi zat-zat logam dan organik dan beberapa rongga, sehingga dapat diduga ada benda-benda makam di belakang temboknya," kata Dr. Naunton.

"Tapi pemindaian lainnya hanya mendeteksi batu pejal."

Dr. Naunton tidak mengetahui mengapa ada perbedaan dua pemindaian itu dan mengatakan bahwa pelaku pemindaian pertama menolak untuk membeberkan rincian temuannya.

Jika Nefertiti memang berada di belakang tembok itu, hal itu bisa menjadi pertanda kita sudah dikibuli oleh bangsa Mesir Kuno, demikian kata Dr. Naunton.

Ada banyak catatan Mesir Kuno yang telah dihapus atau dimusnahkan, sehingga sejarahnya membingungkan dan saling berlawanan.

Dr. Naunton mengatakan bahwa jasad Nefertiti mungkin saja telah hilang atau musnah, sehingga pertanyaan besar mengacu kepada tempat keberadaannya.

"Kalau dia tidak ada di balakang tembok itu, menarik sekali. Ada begitu banyak kekisruhan tentang apa yang telah terjadi."

"Jika kita tidak menemukan makamnya, kita masih punya banyak pertanyaan yang belum terjawab."

Dr. Naunton. Makam-makam di Lembah Para raja dibuat untuk seorang ningrat, tapi masih banyak yang mungkin telah dikuburkan di Armana. (Sumber BBC via news.com.au)

Tembok yang diduga mengarah ke makam lain bisa diberi lubang ukuran kecil. Kata Dr. Naunton, "Dalam pandangan saya, kerusakan apapun pada dinding selama proses ini tidak ideal, tapi bukannya tak bisa diperbaiki."

"Bahan-bahan purba mengalami kerusakan dari waktu ke waktu dan perlu diperbaiki."

Jika pihak berwenang Mesir mengijinkan pembuktian teori ini dan mempersilahkan melubangi tembok tanpa menemukan apapun di baliknya, hal ini bisa menjadi masalah yang lebih besar.

Dr. Naunton menduga bangsa Mesir Kuno telah mengelabui kita selama ini, katanya "Bangsa Mesir ingin agar makam-makam ningrat ini tetap utuh, tapi ada saja yang kita temukan. Jadi mereka tidak terlalu berhasil."

Namun begitu, dinding bersegel ini mungkin telah menipu kita selama ribuan tahun. Bangsa Mesir Kuno mungkin saja berhasil dalam hal ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini