Sukses

Top 3: Alat Kelamin Besar yang Justru Merepotkan

Seorang pemuda Kenya bernama Sorence Owiti Opiyo (20) justru memerlukan cara mengecilkan alat kelaminnya.

Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak iklan untuk memperbesar alat kelamin pria, baik melalui proses-proses tertentu atau obat-obatan. Yang, jelas, seorang pemuda Kenya bernama Sorence Owiti Opiyo (20) justru memerlukan cara mengecilkan penisnya itu.

Kabar tentang ukuran alat kelamin Opiyo paling menarik perhatian para pembaca Liputan6.com karena pemuda itu sempat berharap 'bengkak' pada penisnya lenyap, tapi justru malah makin membesar.

Berikutnya, para pembaca penasaran dengan terbitan koran The Sumatra Shimbun yang beredar pada masa pemerintahan militer Jepang di Indonesia. Temuan sejumlah salinan asli dari The Sumatra Shimbun yang tersimpan di Perpustakaan Nasional Indonesia membantu memberi pencerahan tentang suasana saat itu.

Terakhir, insiden kecil ketibaan Presiden Obama ke KTT G-20 di China juga menarik perhatian pembaca. Seorang pejabat China berusaha mencegah Penasihat Keamanan Nasional Obama, Susan Rice ikut serta dalam iring-iringan presiden.

Ada dugaan, pejabat China tersebut tidak mengetahui peran dan jabatan Rice. Adegan ini memaksa Secret Service AS turun tangan.

Berikut adalah Top 3 Global untuk Senin (5/9/2016) pagi:

 

1. 'Kutukan' Alat Kelamin yang 10 Kali Lebih Besar dari Rata-rata

Sorence Owiti Opiyo memiliki penis 10 kali lebih besar dari ukuran rata-rata (Buzz Kenya)

Bagi kebanyakan pria, memiliki alat kelamin berukuran besar merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Namun bagi pria Kenya, hal tersebut merupakan "kutukan".

Sorence Owiti Opiyo memiliki penis 10 kali lebih besar dari ukuran rata-rata. Pria malang berusia 20 tahun itu tinggal dengan neneknya, setelah kedua orangtuanya meninggal saat ia berumur lima tahun.

Kisah itu berawal ketika Opiyo berusia 10 tahun. Alat kelamin pria asal Kibigori tersebut membengkak dan tampak seperti bisul.

Dikutip dari Buzz Kenya, Minggu 4 September 2016, awalnya ia menunggu bengkak tersebut menghilang, namun ternyata makin membesar.

Karena bengkaknya tak kunjung menghilang, neneknya pun membawa Opiyo ke dokter dan kemudian operasi dilakukan. Awalnya tindakan itu membantunya. Namun tak lama bengkak tersebut makin membesar dan lebih buruk dari sebelumnya.

Selanjutnya...

 

2. Misteri 'Koran Hantu' Era Penjajahan Jepang di Sumatera Terkuak

Salinan palsu dari Koran The Sumatra Shimbun (The Asahi Shimbun)

Edisi langka surat kabar Jepang yang diterbitkan di Sumatra selama Perang Dunia II ditemukan di Jakarta. Nyaris tak pernah terlihat keberadaannya selama ini, benda itu pun dijuluki 'koran hantu'.

Dikutip dari The Asahi Shimbun, Minggu 4 September 2016, seorang peneliti asal Tokyo, Makoto Ezawa (66) menemukan sejumlah salinan asli dari The Sumatra Shimbun yang tersimpan di Perpustakaan Nasional Indonesia di Jakarta.

Surat kabar itu didistribusikan ketika Sumatera berada di bawah pemerintahan militer Jepang.

Seorang sejarawan Jepang, Aiko Kurasawa mengatakan, penemuan koran-koran The Sumatera Shimbun ini sangat signifikan.

"Saya percaya bahwa nyaris tidak ada peneliti yang benar-benar menyentuh salinan asli dari koran The Sumatra Shimbun. Salinan asli ini dapat memainkan peran penting dalam penelitian tentang pemerintahan militer selama masa perang," ujar Kurasawa yang merupakan profesor emeritus dari Keio University.

Selanjutnya...

 

3. Insiden Mewarnai Kedatangan Presiden Obama di KTT G-20

Presiden Obama tiba di Hangzhou, China untuk menghadiri KTT G-20 (Straits Times)

Pertemuan G-20 yang digelar di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China diwarnai insiden. Peristiwa itu terjadi sesaat setelah Presiden Amerika Serikat, Barack Obama tiba di bandara setempat.

Seperti dilansir Reuters, Minggu 4 September 2016, tak lama setelah Air Force One mendarat, seorang pejabat China berusaha mencegah Penasihat Keamanan Nasional Obama, Susan Rice ikut serta dalam iring-iringan presiden sementara pada saat yang sama Rice disebut melintasi garis khusus bagi wartawan.

Pejabat Tiongkok itu bahkan berbicara dengan nada marah kepada Rice. Adegan ini memaksa Secret Service AS turun tangan.

Rice disebut membalas 'teguran' tersebut, namun tak diketahui apa yang disampaikannya kepada pejabat China itu. Tidak dapat dikonfirmasi apakah otoritas Tiongkok yang berada di bandara tahu bahwa Rice yang merupakan mantan Duta Besar AS untuk PBB itu merupakan pejabat senior AS bukan jurnalis.

Selanjutnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini