Sukses

Top 3: Rahasia Bokong Seksi Para Wanita Brasil

Beberapa hal seputar pelaksanaan Olimpiade 2106 paling menyedot perhatian pembaca, mulai dari urusan bokong, warna kolam, hingga pesta seks.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa aspek terkait pelaksanaan Olimpiade 2016 paling populer bagi pembaca Liputan6.com kanal Global edisi Kamis (11/8/2016) pagi. Dimulai dengan urusan bokong kebanyakan kaum wanita Brasil yang membulat dan seksi.

Ternyata bokong seksi semua tidak lepas dari peran seorang dokter bedah plastik Ivo Pitanguy yang mempopulerkan bedah pembesaran bokong wanita di Brasil sehingga terkenal di dunia. Pitaguy bahkan menjadi pembawa api Olimpiade 2016 pada saat pembukaan dan meninggal beberapa hari sesudahnya.

Kemudian, para pembaca penasaran dengan perubahan warna kolam renang di Maria Lenk Aquatics Centre yang menjadi tempat penyelenggaraan lomba menyelam. Ada beberapa dugaan tentang penyebabnya, mulai dari yang remeh hingga yang agak serius.

Selain dikenal dengan kaum wanita yang berbokong besar, Brasil juga dikenal dengan budaya pesta dan festival. Namun, kali ini bukan pesta biasa.

Ternyata ada sejumlah laporan pesta seks di seputar pelaksanaan Olimpiade Rio. Beberapa atlet bandel mencari-cari pembenaran demi melibatkan diri dalam 'kegembiraan' tersebut.

Berikut adalah Top 3 Global selengkapnya: 

 

1. Umbar Bokong Seksi di Tengah Olimpiade, Ini Rahasia Wanita Brasil

Seorang penari Brasil sedang berdansa (Reuters)

Seorang dokter bedah plastik top dunia asal Brasil, Ivo Pitanguy, tutup usia pada Sabtu, 6 Agustus 2016, waktu setempat. "Maestro" berusia 90 tahun itu meninggal hanya sehari setelah ia membawa obor Olimpiade 2016.

Salah satu keahlian Pitanguy yang mendunia adalah "Brazilian butt lift" atau operasi memperbesar bokong ala Brasil -- yang juga jadi daya tarik sepanjang gelaran Olimpiade 2016.

Keterampilannya menggunakan pisau bedah itu telah membantu menaikkan pamor Negeri Samba sebagai tujuan populer wisata operasi plastik.

Pitanguy disebut telah banyak melayani kalangan jetset dunia. Namun, ketenaran dan kekayaan tak membuat Pitanguy lupa diri.

Pada awal kariernya, ia mendirikan bagian bedah di sebuah rumah sakit yang khusus menangani warga miskin. Setelah itu, langkahnya diikuti sejumlah rumah sakit lain melalui pemberian diskon bahkan operasi plastik gratis.

Selanjutnya...

 

 

2. Misteri Kolam Renang Olimpiade yang Mendadak Jadi Hijau, Kenapa?

Ada juga dugaan yang lebih serius berkaitan dengan kelalaian panitia penyelenggara yang tidak memberikan zat klorin secukupnya. (Sumber @andrew_cropper via Twitter)

Urusan warna air dalam kolam renang bisa menjadi ancaman yang membayangi final cabang olahraga loncat indah sinkronisasi 10 meter wanita dalam Olimpiade 2016.

Padahal, hingga Senin lalu, warna kolamnya masih kebiruan sesuai pantulan dinding-dinding bagian dalam kolam. Namun, tiba-tiba air berubah menjadi hijau.

Para komentator berita hanya bisa menduga-duga apa yang terjadi. Sementara itu, para penonton menyalurkan rasa penasaran mereka melalui media sosial.

Dikutip dari The Telegraph pada Rabu 10 Agustus 2016, peraih medali perunggu loncat indah pria dari Inggris, Tom Daley, mengunggah foto kolam renang itu ke akun Twitter miliknya, lengkap dengan pertanyaan, "Hmmm, apa yang terjadi?"

Dalam ketidakjelasan penyebab perubahan warna, muncul sejumlah selentingan. Misalnya yang menduga bahwa warna air kolam sengaja dibuat kehijauan untuk meniru warna dominan bendera Brasil.

Selanjutnya...

 

3. Skandal Pesta Seks dan Atlet 'Bandel' di Olimpiade Rio 2016

Penyelenggara Olimpiade, Rio de Janeiro menyediakan puluhan ribu kondom untuk para atlet, selama tinggal di kampung olimpiade (DW.com)

Olimpiade merupakan puncak pembuktian prestasi atlet, di mana mereka bekerja keras bersaing untuk mendapatkan kehormatan dan kemuliaan, bagi diri sendiri maupun negara.

Ajang olahraga internasional tersebut juga merupakan penilaian terhadap hasil latihan, yang dilakukan olahragawan pria dan wanita selama empat tahun.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Olimpiade juga merupakan salah satu 'ajang' pesta seks bagi para atlet dunia.

Beberapa olahragawan menggunakan waktu dua minggu perayaan pesta olahraga tersebut, untuk mengeluarkan lebih banyak 'keringat' dan mengeksplorasi kenikmatan yang mereka dapatkan setelah pertandingan.

Kampung Olimpiade atau Olympic Village, tempat di mana para atlet tinggal selama gelaran pesta olahraga sejagad, kerap 'disalahgunakan' untuk mengumbar hasrat.

Beberapa atlet bahkan mengatakan, berhubungan seks membuat mereka lebih rileks dan membantu dalam pencapaian medali.

Selanjutnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.