Sukses

10 Fosil Paling Penting yang Menguak Misteri Kehidupan

Walaupun sederhana, cyanobakteria fotosintesis paling berpengaruh pada perubahan terbesar yang pernah dialami Bumi. Mengapa?

Liputan6.com, London - Dalam dunia paleoantologi, ada temuan-temuan fosil yang menurut teori para peneliti dikenal sebagai yang pertama ada di planet ini.

Walaupun ada banyak teori yang beredar dan nilai ilmiah yang ada di dalamnya, fosil-fosil itu menjadi subyek penelitian yang sangat menarik dan menggelitik imajinasi.

Dikutip dari Listverse.com pada Senin (11/7/2016), berikut ini adalah 10 temuan fosil yang dipandang paling penting dalam sejarah:

1. Burung pertama

Menurut teori para ahli paleontologi, Archaeopteryx lithographica adalah fosil peralihan, yaitu suatu "mata rantai yang hilang", antara dinosaurus dan burung masa kini. Dengan demikian, ia bisa disebut sebagai burung pertama.

Fosil ini ditemukan di Jerman pada 1860 seperti campuran burung dan reptilia. Kata Archaeopteryx sendiri berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti "sayap purba" atau "bulu purba".

Archaeopteryx lithographica.Walaupun sederhana, cyanobakteria fotosintesis paling berpengaruh pada perubahan terbesar yang pernah dialami bumi. Jangan anggap enteng.(Sumber listverse.com)

Sebelum punah, pada masa Jurassic akhir sekitar 150 juta tahun lalu, Archaeopteryx hidup di kawasan yang sekarang dikenal sebagai Bavaria, Jerman. Saat itu, Eropa masih sangat dekat dengan khatulistiwa dan iklimnya lebih hangat.

Berat seekor Archaeopteryx berkisar antara 0,8 hingga 1,1 kg dan seukuran dengan burung gagak sekarang ini. Hewan ini mempunyai ekor sekitar 50 cm, sangat panjang dibandingkan ukuran tubuhnya. Berdasarkan bulu dan sayapnya, para ahli paleontologi menduga hewan ini bisa terbang.

2. Mamalia perdana

Juramaia-sinensis. Walaupun sederhana, cyanobakteria fotosintesis paling berpengaruh pada perubahan terbesar yang pernah dialami bumi. Jangan anggap enteng.(Sumber listverse.com)

Para ahli paleoantologi mengajukan teori bahwa sebuah fosil yang digali di timur laut China menggeser tarikh evolusi mamalia hingga 35 juta tahun lebih awal.

Temuan yang ada menjadi bukti pertama mamalia yang memiliki rahim dan menjadi leluhur pertama kebanyakan mamalia masa kini.

Zhe-Xi Luo, ahli paleoantologi China yang menjadi bagian tim ilmuwan di bawah pimpinan Museum Sejarah Alam Carnegie mengungkapkan dalam majalah Nature bahwa Juraima sinensis yang mirip cecurut ini hidup di China sekitar 160 juta tahun lalu, pada masa Jurassic.

Juraima diduga sebagai bukti pertama fosil yang disebut eutheria dan mencakup mamalia yang memiliki rahim, yaitu hewan yang menyediakan keperluan hidup sebelum kelahiran melalui plasenta.

Sebagai fosil tertua bagi mamalia plasenta lainnnya, Juramaia menjadi fosil bukti saatnya pencabangan kelompok eutheria menjauh dari kelompok mamalia lainnya.

3. Reptil dan Hewan Daratan awal

Hylonomus lyelli. Walaupun sederhana, cyanobakteria fotosintesis paling berpengaruh pada perubahan terbesar yang pernah dialami bumi. Jangan anggap enteng. (Sumber listverse.com)

Hylonomus lyelli hidup sekitar 315 juta tahun lalu pada masa Carboniferous dan diketahui sebagai reptilia yang pertama kali. Selain itu, hewan ini merupakan yang pertama kali beradaptasi untuk hidup di daratan.

Pada masa yang dikenal juga sebagai Jaman Batubara atau Pennsylvania, Hylonomus berkembang hingga sepanjang 20 cm, termasuk ekornya.

Hewan mirip kadal yang adalah pemangsa serangga ini menyantap mangsa-mangsa yang lebih kecil, seperti bekicot, kulum-kulum, dan serangga kecil lainnya. Menurut teori, hewan betinanya menaruh telur-telurnya di tanah dengan lingkungan yang lembab dan terlindung.

Fosil Hylonomus lyelli ditemukan di bongkahan beku tebing tepi laut di Joggins, Nova Scotia (Kanada) dan disebut-sebut dalam On the Origin of Species karya Charles Darwin.

William Dawson, ahli geologi dan mantan rektor McGill University menemukan Hylonomus pada 1852. Nama Hylonomus merupakan gabungan dua kata, satu dari bahasa Yunani kuno yang berarti "kayu" dan kata Latin yang berarti "tikus hutan".

Fosil baru tulang belulang Hylonomus ditemukan dalam rongga peninggalan beberapa "pohon bersisik". Pohon demikian memiliki diameter sekitar 1 meter dengan tinggi mencapai 30 meter serta lazim tumbuh di rawa-rawa dan sepanjang sungai-sungai di timur Amerika Utara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fosil yang Terlupakan

4. Tetrapoda pertama

Elginerpeton pancheni. Walaupun sederhana, cyanobakteria fotosintesis paling berpengaruh pada perubahan terbesar yang pernah dialami bumi. Jangan anggap enteng. (Sumber listverse.com)

Fosil Elginerpeton pancheni bertarikh masa Devon akhir di Scat Craig, Skotlandia ini tadinya dikira sarcopterygian (ikan) tak dikenal. Di awal 1990-an, fosil ini ditelaah ulang oleh Per Ahlberg, seorang ahli paleantologi Swedia yang menyimpulkan bahwa hewan ini sebenarnya adalah tetrapoda, hewan berkaki empat.

Dari materi-materi fosil yang ada, diketahui bahwa dua fosil tetrapoda tertua, yaitu Obruchevichthys dan Elginerpeton, memiliki hubungan dekat. Fragmen-fragmen tulang Elginerpeton mencakup antara lain panggul dan pundak, fragmen dari rahang atas dan bawah, tulang kering, dan tulang paha. Ada lagi fragmen yang mungkin berasal dari tulang lengan depan.

Dengan melakukan ekstrapolasi data, para ilmuwan dapat menduga panjang hewan ini sekitar 1,5 meter. Tulang-tulangnya memilki ciri khas tetrapoda yang lain, sehingga temuan ini sempat membuat bingung para ilmuwan.

Misalnya, rahang Elginerpeton seperti berasal dari ikan, dengan kaki dan panggul yang berasal dari Ichthyostega, sejenis mahluk amfibi. Selain itu, bahu hewan ini sangat serupa dengan tetrapoda Tulerpeton dan Hynerpeton, sehingga perlu temuan-temuan fosil lain untuk memastikan.

5. Serangga pertama, Rhyniognatha hirsti

Rhyniognatha hirsti. Walaupun sederhana, cyanobakteria fotosintesis paling berpengaruh pada perubahan terbesar yang pernah dialami bumi. Jangan anggap enteng. (Sumber listverse.com)

Lama tersimpan dalam laci museum, Rhyniognatha hirsti adalah fosil tertua serangga yang ditemukan ulang. Temuan ini memaksa penyesuaian penanggalan asal mula serangga hingga 80 juta tahun lebih awal dan dapat menjelaskan tentang evolusi penerbangan pada hewan.

Fosil ini ditemukan di luar Aberdeen, Skotlandia, dalam bentuk serangga bersayap berusia 400 juta tahun. Robin John Tillyard, seorang ahli entomologi Australia, mempelajari fosil itu pada 1920-an tapi tidak dapat memastikan bahwa itu adalah serangga. Setelah itu, fosil tersebut tersimpan dan terlupakan dalam Museum Sejarah Alam di London.

Selagi melakukan penelitian untuk sebuah buku,seorang ahli entomologi AS bernama David Grimaldi dari Museum Sejarah Alam Amerika di New York bersama dengan Michael Engel dari University of Kansas di Lawrence, menemukan fosil Rhyniognatha dan mengamatinya dengan perbesaran.

Dalam artikel New Scientist tanggal 11 Februari 2004, Engel mengatakan, "Di masa kini, mikroskop kami jauh lebih baik daripada yang dipakai oleh Tillyard dan ketika kami mengamatinya, kami terperanjat."

Menurut mereka, hewan tidak bisa dipandang primitif dan memiliki rahang bawah yang besar sehingga diduga sebagai seekor pemakan yang rakus.

6. Ikan pertama dengan rahang

Dunkleosteus terrelli. Walaupun sederhana, cyanobakteria fotosintesis paling berpengaruh pada perubahan terbesar yang pernah dialami bumi. Jangan anggap enteng. (Sumber listverse.com)

Sekitar 300 juta tahun lalu, sebagian besar wilayah Ohio timur laut ditutupi oleh laut subtropis dalam daratan dengan berbagai jenis kehidupan. Pemangsa tertua, terbesar, dan terganas pada masa Devonia adalah Dunkleosteus terrelli, seekor ikan yang sanggup menggigit hiu purba hingga terbelah dua.

Panjang Dunkleosteus terrelli bisa mencapai 6 meter dengan berat lebih dari 900 kg. Hewan ini diperlengkapi dengan tengkorak berukuran besar yang terdiri dari lempengan tulang maju-mundur seakan seperti gunting maut.

Rahang hewan ini sangat canggih sehingga bisa mengasah dirinya sendiri.

Departemen Transportasi Ohio sedang memulai pembangunan jalan raya Interstate 71 pada 1966 ketika menemukan situs arkeologi dan bahan-bahan sedimen yang kaya di Big Creek Valley yang masih terus memberikan temuan-temuan fosil hingga sekarang.

7. Tanaman Darat Pertama, Kriptospora Lumut

Cytospores. Walaupun sederhana, cyanobakteria fotosintesis paling berpengaruh pada perubahan terbesar yang pernah dialami bumi. Jangan anggap enteng. (Sumber listverse.com)

Tanaman darat yang dikenal sebagai yang pertama adalah lumut hati. Evolusi tanaman darat pun harus tergeser mundur 10 juta tahun sehingga menjadi bertarikh 472 tahun dengan adanya temuan tanaman darat pertama di Argentina tersebut.

Menurut laporan dalam jurnal New Pyhtologist, spesimen fosil yang baru ditemukan adalah kriptospora dari sebuah lumut hati, yaitu sebuah tanaman sederhana tanpa akar ataupun sistem percabangan. Dengan demikian, lumut itu diduga sebagai leluhur semua tanaman darat.

Satu perubahan paling terasa pada iklim planet ini disebabkan oleh hadirnya tanaman darat sehingga atmosfer yang mereka hasilkan sehingga memungkinkan adanya kehidupan seperti yang kita kenal sekarang.

Menurut suatu artikel BBC pada 12 Oktober 2010, ilmuwan Claudia Rubinstein dan tim dari Department of Paleontology, Argentine Institute of Snow, Ice and Environmental Research di Mendoza, Argentina, menemukan fosil spora itu di Cekungan Andes Tengah, Argentina barat laut.

Tim menduga fosil itu berusia 472 hingga 499 juta tahun. Rekor tanaman tertua sebelumnya juga mengacu kepada kriptospora lumut yang ditemukan di Republik Ceko dan Saudi Arabia. Usianya 461 hingga 463 juta tahun.

3 dari 3 halaman

Bukti Pertama Adanya Kehidupan

8. Krustasea pertama, Canadaspis perfecta

Canadaspis perfecta. Walaupun sederhana, cyanobakteria fotosintesis paling berpengaruh pada perubahan terbesar yang pernah dialami bumi. Jangan anggap enteng. (Sumber listverse.com)

Menurut buku The Biology of Crustacea, Canadaspis perfecta sangat mungkin menjadi krustasea pertama dan tertua dan sangat tersebar. Namanya sendiri mengacu kepada suatu kawasan fosil Kanada.

Canadaspis perfecta memiliki cangkang yang besar hampir serupa cangkang kura-kura. Cangkang itu melindungi bagian atas tubuh dan memiliki beberapa duri tajam yang menurut para ilmuwan menjadi perlindungan bagi matanya.

Hewan ini sepintas mirip seperti lobster tanpa capit. Dari tampilan fisiknya, hewan ini diduga merupakan hewan dasar samudra dan mencari santapan di dasar laut. Diduga, hewan itu melahap dengan cara menusukkan 'kaki' ke lumpur, sementara itu duri-durinya menapis butiran-butiran makanan dari lumpur.

Semula, Canadaspis digolongkan seabgai krustasea. Tapi, ada sejumlah ilmuwan lain yang menganggapnya digolongkan sebagai euarthropoda atau "antropoda sejati". Usia fosil Canadaspis perfecta berkisar antara 485 dan 541 juta tahun.


9. Vertebrata pertama, Pikaia

Pikaia. Walaupun sederhana, cyanobakteria fotosintesis paling berpengaruh pada perubahan terbesar yang pernah dialami bumi. Jangan anggap enteng. (Sumber listverse.com)

Pada masa Cambria, merebaklah Pikaia, yaitu salah satu temuan paling menarik dan paling sering dibahas sepanjang masa Cambria. Temuan ini pertama kali dijelaskan oleh Charles Walcott pada 1911.

Pada 1979, Simon Conway Morris menemukan bahwa struktur anatomi fosil, dikenal sebagai proto-notochord yang nantinya berkembang menjadi chordate sejati pertama, atau dikenal juga sebagai vertebrata (mahluk bertulang belakang).

Namun demikian, penyebutan Pikaia sebagai mahluk bertulang punggung mengarah kepada pengertian yang salah, seakan-akan ia adalah leluhur semua vertebrata, termasuk manusia.

Menurut teori, Pikaia memiliki tentakel dan eksoskeleton (kerangka luar) dalam beberapa segmen seperti serangga masa kini. Padahal dua hal ini adalah ciri mahluk invertebrata, yaitu mahluk tanpa tulang punggung. Pada 1911, Pikaia dikira sebagai sejenis polychaete, atau cacing bersegmen.

Sekarang, para ilmuwan berpendapat bahwa hewan itu lebih mirip dengan lancelet, sejenis cephalocordata yang mirip dengan lintah besar. Tak banyak yang diketahui soal hewan itu, apa yang diburu, atau apa yang dimakan, walau diduga ia adalah hewan perenang yang dapat meluncur di air sambil menghisap butir-butir makanan sambil lewat. Fosil ini juga diduga tidak memiliki kepala sehingga semakin membingungkan para ilmuwan.

10. Bukti pertama kehidupan, Stromatolite

Stromatolites. Walaupun sederhana, cyanobakteria fotosintesis paling berpengaruh pada perubahan terbesar yang pernah dialami bumi. Jangan anggap enteng. (Sumber listverse.com)

Stromatolite diduga sebagai lumpur yang menjadi fosil dengan taksiran usia 2,3 miliar tahun. Sebetulnya, fosil itu merupakan materi endapan dari cyanobakteria yang ditemukan di masa Precambria. Selain sebagai fosil yang dikenal sebagai tertua, Stromatolite juga menjadi sumber informasi satu-satunya tentang kehidupan dari masa paling dini di planet ini.

Dengan bentuk seperti lembaran, selapis Stromatolite dapat mengandung bahan biologis dari ribuan tahun. Stromatolite terutama mengandung fosil dari kehidupan sel tunggal (prokaryotik) yang melambangkan kehidupan di bumi segala masa, termasuk di masa sekarang ini.

Fosil-fosil ini ditemukan pada lapisan cadas bentuk lembaran, bentuk kolom, maupun susunan lapisan. Cyanobakteria masih ada hingga sekarang di berbagai lingkungan seperti sungai, danau, dan bahkan tanah.

Tanpa nukleus pembungkus DNA, mereka dipandang sebagai bentuk kehidupan paling sederhana berbasis karbon. Selama 2 miliar tahun, bentuk kehidupan di planet ini hanyalah bakteria dan cyanobakteria fotosintesis.

Walaupun sederhana, cyanobakteria fotosintesis paling berpengaruh pada perubahan terbesar yang pernah dialami bumi. Bahkan hanya melalui proses fotosintesis itu, bakteri-bakteri tersebut menjadi sumber oksigen di bumi. Jadi, jangan anggap enteng.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini