Sukses

Bahama Rilis Travel Warning ke AS, Ada Apa?

Pemerintah Bahama mengumumkan travel warning bagi warganya yang bepergian ke Negeri Paman Sam.

Liputan6.com, Nassau - Penembakan dua warga kulit hitam di Amerika Serikat (AS) yang memicu demonstrasi besar-besar 'memanaskan' kembali isu rasial dalam beberapa tahun terakhir. Peristiwa itu membuat pemerintah Bahama merilis travel warning bagi rakyatnya yang hendak bepergian ke Negeri Paman Sam.

Seperti dilansir CNN, Senin (11/7/2016), pemerintah negara itu dalam keterangannya meminta agar warganya menghindari kerumunan dan demonstrasi di AS. Warga Bahama yang berada di kota-kota di mana unjuk rasa digelar juga diingatkan untuk sangat berhati-hati dalam berinteraksi dengan polisi.

"Jangan berkonfrontasi dan harus kooperatif. Perhatikan imbauan publik dan pengumuman di kota yang dikunjungi," ujar pernyataan Pemerintah Bahama itu.

Imbauan itu datang berdekatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Bahama yang jatuh pada 10 Juli kemarin. Momen hari libur tersebut kabarnya dimanfaatkan oleh banyak warganya --yang mayoritas berkulit hitam-- untuk bepergian ke AS.

Sebelumnya dilaporkan, sejumlah aksi unjuk rasa di AS pascapenembakan dua warga kulit hitam oleh polisi berujung dengan kekerasan. Korban tewas dari pihak polisi mencapai lima orang sementara tujuh lainnya terluka.

Dalam beberapa bulan terakhir, Bahama bukan satu-satunya negara yang mengeluarkan travel warning terkait dengan kunjungan ke AS. Pada April lalu, Inggris telah mengeluarkan peringatan serupa menyusul kontroversi isu LGBT di North Carolina dan Mississippi.

Dirilisnya travel warning oleh sejumlah negara terhadap warganya yang hendak bepergian ke Negeri Paman Sam ini sedikit tak lazim. Karena pada umumnya Kementerian Luar Negeri AS yang kerap mengeluarkan peringatan serupa.

Kurang lebih dalam sepekan ini saja, Pemerintahan Obama telah mengeluarkan peringatan perjalanan ke sejumlah negara, yakni Venezuela, Irak, Bangladesh, Mali, dan Laos.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini