Sukses

Hitler Tak Pernah Tahu Tetangganya Yahudi...

Seandainya Hitler mengetahui bahwa Feuchtwanger seorang Yahudi mungkin ia sudah wafat dan tidak bisa menceritakan kisah ini.

Liputan6.com, London - Seorang pria Yahudi, Edgar Feuchtwanger menceritakan pengalamannya menjadi tetangga Adolf Hitler selama sembilan tahun. Peristiwa itu terjadi ketika sang Fuhrer tengah berada di puncak kekuasaan.

Sementara itu paman Feuchtwanger yang dikenal sebagai seorang novelis adalah musuh pribadi Hitler.

Dikutip dari Daily Mail pada Sabtu (25/6/2016), Feuchtwanger berkisah kepada ayahnya ditahan di kamp konsentrasi Kristallnacht, namun seluruh keluarganya berhasil mengungsi ke Inggris.

Menurut Feuchtwanger, guru sekolahnya adalah seorang yang '150 persen Nazi'. Sang guru memang tidak ikut mendaftar menjadi pemuda Hitler, tapi tetap berapi-api melakukan propaganda.

Feuchtwanger mengaku, pertama kalinya bertemu Hitler di jalanan Munich saat ia masih berusia 8 tahun pada 1932. Peristiwa itu hanya setahun sebelum Hitler naik menjadi Kanselir.

Feuchtwanger kecil sedang dibawa berjalan-jalan oleh pengasuhnya ketika Hitler keluar dari pintu depan rumah. Sang Fuhrer pun melihat ke arah Feuchtwanger kecil 'dengan tatapan yang cukup hangat'.

Pria yang kini berusia 91 tahun itu teringat orang-orang berseru 'Heil Hitler'.

Seandainya Hitler mengetahui bahwa Feuchtwanger seorang Yahudi, mungkin ia sudah dieksekusi dan tidak bisa menceritakan kisah ini.

Lion Feuchtwanger, paman Edgar Feuchtwanger, adalah musuh pribadi bagi Hitler. (Sumber nzz.ch)

Perubahan yang menggoncang Jerman mencapai puncaknya pada 1938, yaitu pada 9 dan 10 November, saat Kristallnacht (Malam Gelas Pecah). Nama itu mengacu kepada gelombang kekerasan anti-Yahudi yang merebak di seluruh Jerman, Austria, dan kawasan Sudetenland di Cekoslowakia yang baru saja diduduki Jerman.

Pada malam itu, sebanyak 91 orang Yahudi dibunuh dan puluhan ribu lagi ditangkap. Sementara itu ribuan rumah, tempat usaha, serta sinagog Yahudi dimusnahkan.

Kekerasan itu terutama dilakukan oleh para pejabat Nazi dan para anggota paramiliter SA serta Pemuda Hitler.

Sesudah kejadian itu, para pejabat Jerman mengumumkan bahwa Kristallnacht meledak karena sentimen spontan publik menanggapi pembunuhan Ernst vom Rath, seorang diplomat Nazi Jerman yang bertugas di Paris-- ia adalah seorang Yahudi Polandia.

Setelah kekerasan itu, ayah Feuchtwanger yang bekerja sebagai penerbit ternama, dibawa ke kamp konsentrasi Dachau. Keluarganya khawatir tidak akan pernah melihatnya lagi, namun sang ayah dipulangkan setelah 6 minggu.

Menurut Feuchtwanger, tindakan yang dilakukan kepada sang ayah untuk menakut-nakuti warga yang hendak hengkang dari negeri tersebut.

Feuchtwanger sendiri telah menulis sebuah buku berjudu 'I Was Hitler’s Neighbor' yang diterbitkan tahun lalu di Inggris.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.