Sukses

Kronologi Tragedi 'Berdarah' di Klub LGBT Pulse Orlando

Pukul 02.02 dinihari, pelaku melangkah masuk ke dalam Pulse. Pria itu membawa senapan, pistol, dan amunisi. Penembakan di Orlando meletus.

Liputan6.com, Orlando - Malam itu, Brandon Wolf sebenarnya tidak ingin keluar rumah. Namun, karena temannya memaksa, akhirnya dia setuju untuk mengunjungi klub malam Pulse Orlando.

Ketika itu, ada peringatan acara Latin Night, tempat hiburan malam itu sangat ramai. Pengunjung berdansa dan bercengkerama hingga larut malam.

Tak terasa, malam berlalu begitu cepat dan waktu penutupan klub malam itu pun semakin dekat. Brandon dan temannya saat itu sedang berada di kamar mandi. Saat itulah mereka mendengar suara tembakan. Setidaknya 20 kali.

"Kami mendengar suara tembakan semakin dekat, jadi kami harus lari," kata Brandon seperti dikutip dari Orlandosentinel.com, Senin (13/6/2016).

Setelah itu, suasana horor pun melanda tempat hiburan yang awalnya penuh suka cita dalam sebuah pesta. Berikut ini kronologi tragedi penembakan di Orlando tersebut:

02.02 Awal Tragedi Penembakan Orlando

Seorang petugas kepolisian Orlando yang sedang tidak bertugas dan menjadi penjaga di klub malam itu mendengar suara tembakan. Ia lalu keluar dan melihat Omar Mateen berdiri di luar Pulse, memegang senjata AR-15, pistol, dan bahan peledak.

Petugas mulai menembak Mateen. Dua polisi lainnya juga ikut baku tembak.

Mateen membalas tembakan dan kembali memasuki Pulse. Ia menjebak puluhan orang yang berada di dalam tempat hiburan malam itu.

02.09 Pengunjung Berlarian Menyelamatkan Diri

Sebuah pesan kemudian di-posting pada halaman akun Facebook Pulse Orlando. Bertuliskan, "semua orang keluar dari Pulse dan terus berlari".

Brandon dan temannya bersembunyi di dalam toilet. Mereka mendengar suara tembakan semakin mendekat dan akhirnya memutuskan untuk lari.

"Yang kudengar hanyalah suara tembakan demi tembakan. Aku pikir mereka seharusnya kehabisan amunisi, tapi ternyata mereka terus menembak," kata Brandon.

Ivory Mcneal tengah berada di teras klub itu saat dia mendengar suara tembakan.

"Orang-orang berlarian. Suara tembakan itu terdengar lagi, orang-orang lalu menunduk," kata Ivory.

Tiga jam kemudian, lebih dari 100 pasukan kepolisian dikerahkan untuk mengatasi situasi menegangkan tersebut.

Masih banyak orang yang terjebak di dalam Pulse, mereka menghubungi 911 dari dalam toilet. Menunggu untuk diselamatkan.

02.22 Mateen Menghubungi 911

Mateen kemudian menghubungi 911, menyatakan bahwa dirinya mengabdi dan setia kepada ISIS. Dia juga menyebutkan peristiwa bom Boston di acara maraton.

05.00 Baku Tembak

Sekitar 2 jam setelah penembakan di Orlando itu, polisi memutuskan untuk menyerbu maju. Dengan menggunakan kendaraan berlapis baja, memaksa masuk ke dalam Pulse dengan mendobrak dinding.

Setelah berhasil masuk, mereka melemparkan dua alat pengecoh atau Distraction Device. Alat itu mengeluarkan suara ledakan yang keras dan sinar yang terang.

Mengetahui keberadaan polisi, Mateen lalu menembaki para petugas tersebut. Salah satu pelurunya mengenai helm yang digunakan petugas Kevlar.

Baku tembak pun tak terelakkan. Polisi membalas serangan Mateen. Dia tertembak, jatuh ke lantai dan tewas.

"Tiga puluh orang berhasil diselamatkan. Namun, 39 orang ditemukan tewas di dalam klub dan 2 orang tewas lainnya di temukan di luar," kata petugas kepolisian.

Pada saat itu, Brandon dan temannya berhasil mencapai tempat parkir di Orange Avanue dan Gore Street. Namun dua orang temannya masih berada di tempat kejadian.

Brandon lalu menghubungi orangtua temannya yang masih menghilang, Drew Leinonen. Ibu Drew langsung mengendarai mobilnya menuju tempat kejadian.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Tewas dan Terluka

07.00 20 Orang Tewas dan 42 Lainnya Terluka

Pada sebuah konferensi pers pagi itu, Kepala Polisi Orlando, John Mina, menolak untuk mengatakan berapa orang tepatnya yang menjadi korban tewas dalam tragedi penembakan Orlando. Dia hanya mengatakan, setidaknya 20 orang tewas dan 42 orang lainnya masih dirawat di rumah sakit.

Agen khusus Departemen Penegakan Hukum Florida, Danny Banks, mengatakan penembakan masal tersebut merupakan aksi terorisme. Petugas mengatakan, pelaku diduga mempunyai hubungan dengan ISIS.

"Setiap kali suatu kejadian di kalangan masyarakat memakan puluhan korban jiwa, aksi tersebut bisa dikatakan sebagai tindakan teroris," kata Danny.

Wali Kota Orlando, Budy Dyer, menyebut kejadian itu sebagai "kejahatan mengerikan".

"Banyak nyawa hilang dan mereka yang selamat terkena dampak akibat menyaksikan tindakan kejahatan tersebut," kata Dyer.

"...Kita kuat, masyarakat tangguh. Tadi malam, kejadian mengerikan terjadi dan akan menimbulkan dampak yang panjang bagi masyarakat," kata dia.

10.30 Jumlah Korban Bertambah

Aparat penegak hukum menghitung jumlah korban terbaru. Total ada 50 korban tewas, 53 lainnya luka-luka.

"Target kami adalah mengidentifikasi korban dan mengabari keluarga," kata Dyer.

Imam Tariq Rasheed dari Islamic Center Orlando mengutuk serangan tak berperikemanusiaan itu.

"Tidak satu pun ajaran agama membenarkan tindakan kejahatan kejam dan tidak berperikemanusiaan. Doa dan belasungkawa kami sampaikan kepada keluarga dan orang yang dicintyai korban," kata Rasheed.

13.45 Obama Angkat Bicara

Siang harinya, Presiden Obama kemudian angkat bicara. Ia mengatakan penyerangan tersebut merupakan suatu tindakan teror dan kebencian.

"Ini adalah hari yang sangat menyedihkan bagi semua teman-teman kita sesama warga Amerika, lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Pelaku menargetkan klub malam, di mana orang-orang mengunjungi tempat tersebut untuk menari, menyanyi, dan hidup," kata Obama.

14.45 ISIS Klaim Bertanggung Jawab 

Senator AS, Bill Nelson, mengatakan ISIS mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan massal tersebut.

15.39 Identitas Empat Korban Tewas Dipublikasi

Kota Orlando mengumumkan empat nama korban tewas:

Di antaranya adalah Edward Sotomayor Jr (34), Stanley Almodovar III (23), Luis Omar Ocasio-Capo (20), dan Juan Ramon Guerrero (22).

17.20 Identifikasi korban kelima dan keenam

Sekitar dua jam kemudian, dua orang korban lainnya dalam penembakan Orlando itu berhasil diidentifikasi sebagai Eric Ivan Otiz-Rivera (36) dan Peter O. Gonzalez-Cruz (22).

18.20 Identifikasi korban ke tujuh

Satu jam berlalu, identitas korban ke tujuh pun diidentifikasi sebagai Luis S. Vielma (22).

Pasca publikasi korban ketujuh itu, penjagaan ketat mulai diberlakukan di seluruh Florida. Langkah itu dilakukan sekaligus untuk menghormati 50 korban tewas.

21.36 Identifikasi Korban ke delapan

Kimberly Morris (37) diidentifikasi sebagai korban kedelapan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.