Sukses

Kejutan, Uang Logam Salah Cetak Bernilai Puluhan Juta Rupiah

Para sukarelawan badan amal membawa uang salah cetak ke bank untuk dimusnahkan karena mengiranya sebagai uang palsu.

Liputan6.com, Malmesbury - Sekeping uang logam recehan yang dimasukkan dalam wadah sumbangan amal ternyata bernilai jauh lebih tinggi daripada nilai nominal yang tercetak pada kepingan itu sendiri.

Nilai nominal uang logam perak yang disumbangkan untuk badan amal Royal Legion hanya 2 pence Inggris atau setara Rp 400. Ternyata, uang itu adalah barang langka yang nilainya ditaksir sekitar 2000 pound sterling atau Rp 39,8 juta. 

Dikutip dari Daily Mail pada Jumat (27/5/2016), pengumpul wadah sumbangan terhenyak setelah menemukan uang logam yang tadinya mereka kira palsu, namun malah bernilai luar biasa. Uang receh itu sendiri dimasukkan dalam kotak sumbangan di jalan kota Malmesbury, Wlitshire.

Para sukarelawan menemukan uang tidak biasa itu di antara recehan tembaga biasa dan membawanya ke bank untuk dimusnahkan karena mengira itu uang palsu.

Namun demikian, Royal Mint, pihak yang berwenang mencetak uang di Inggris, memastikan bahwa uang itu adalah uang salah cetak ketika keping 10 pence tidak sengaja masuk dalam mesin pencetak 2 pence. Sungguh sangat langka.

Richard Tilney, ketua cabang badan amal Royal Legion, mengatakan, "Legion memiliki rekanan yang melakukan jual-beli piagam dan uang logam, dan mereka akan membayarkan uang logam ini dengan harga yang menarik."

Ketua badan amal Royal Legion memegang uang salah cetak yang hampir dimusnahkan karena dikira uang palsu. (Sumber David Hedges/SWNS via Daily Mail)

"Gerakan Poppy Appeal sudah kita kenal, dan baik sekali ketika uangnya disalurkan ke tempat yang tepat."

Pada 2014, uang receh 2 pence terbitan 1988 terjual dengan harga lebih dari 1350 pound sterling (Rp 26,9 juta). Para pakar menduga temuan terakhir ini bernilai 2000 pound sterling.

Namun demikian, kolektor Ken Walker dari Pontefract memperingatkan bahwa untuk mendapatkan nilai demikian maka badan amal itu perlu berada di suatu pasar yang sangat khusus.

Katanya, "Amerika Serikat bisa lebih ramai untuk ini. Dalam pengalaman saya, para pembeli Inggris tidak terlalu bergairah, tapi masih ada pasarnya."

"Saya pernah menemukan uang logam yang masih kosong atau dengan sedikit cetakan. Di masa kini, hal itu lumayan sering terjadi. Seorang kolektor sudah kenyang melihat salah cetak dan sejenisnya. Memang jarang terlihat di kalangan umum, tapi para kolektor cenderung melihat lebih banyak."

"Kalau ada tanda keaslian Royal Mint seperti yang ini, maka cukup menarik karena ini adalah satu-satunya. Hanya ada sangat sedikit orang yang mengkhususkan diri dalam hal ini, sehingga permintaannya terbatas. Tapi pada spesialis di London berminat."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini