Sukses

Dinosaurus 'Sekarat' Sebelum Punah Dihantam Asteroid?

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa jumlah dinosaurus sebenarnya sudah mengalami penurunan, jauh sebelum punah akibat hantaman asteroid.

Liputan6.com, London - Banyak orang meyakini bahwa dinosaurus yang punah pada 66 juta tahun lalu disebabkan karena asteroid berukuran 10 kilometer yang menghantam Bumi.

Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PNAS menduga, makhluk tersebut telah 'sekarat' atau jumlahnya menurun sebelum peristiwa hantaman asteroid.

Seperti yang dikutip dari BBC, Selasa (19/4/2016), hal tersebut terjadi karena dinosaurus tak dapat beradaptasi dengan perubahan drastis di Bumi.

Para peneliti menganalisis fosil dinosaurus yang tersisa dari pertama kali mereka muncul pada 231 juta tahun lalu hingga kepunahannya.

Awalnya, spesies baru berevolusi dengan jumlah banyak. Namun, mulai melambat sekitar 160 juta tahun lalu dan mengalami penurunan jumlah pada 120 juta tahun lalu.

Seorang ahli paleontologi dari University of Reading dan pemimpin penelitian, Dr Manabu Sakamoto, mengatakan, "Kami tak memperkirakan hasil tersebut."

"Walaupun pada akhirnya dinosaurus musnah karena dampak asteroid, jumlah mereka sebenarnya sudah menurun 50 juta tahun sebelum asteroid menghantam," tambahnya.

Bencana Lingkungan

Sakamoto menganalisis bagaimana sauropoda, kelompok dinosaurus berleher panjang, mengalami penurun jumlah yang paling cepat. Sedangkan theropoda, kelompok dinosaurus yang di dalamnya terdapat T-rex, mengalami penurunan bertahap.

"Kebanyakan orang-orang memiliki pandangan bahwa dinosaurus merajai Bumi hingga asteroid menghantam , yang dampaknya mengakibatkan kepunahannya," ujar rekan peneliti dan ahli biologi evolusioner dari University of Reading, Dr Chris Venditti.

Kelompok dinosaurus berleher panjang atau sauropoda (Wikipedia).

"Namun, kami menemukan bahwa dinosarus mengalami penurunan jumlah jauh sebelum itu," tambahnya.

Vendetti yakin bahwa penurunan jumlah dinosaurus menyebabkan mereka lebih rentan terhadap bencana lingkungan yang diikuti dengan dampak hantaman asteroid.

Sebuah studi yang dilakukan pada dua tahun lalu menghasilkan indikasi bahwa beberapa spesies jumlahnya menurun dan terjadi hanya beberapa juta tahun sebelum asteroid menghantam Bumi.

T-rex, salah satu jenis dinosaurus theropoda (foto: howitworksdaily.com)

Namun penelitian terbaru menduga bahwa hal tersebut dimulai puluhan juta tahun sebelumnya dan dan mempengaruhi spesies yang lebih luas.

Lalu, mengapa jumlah dinosaurus menurun? Hingga kini tak ada yang tahu pasti, namun menurut dugaan karena hewan tersebut tak dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan.

Tak Pandai Beradaptasi?

Kondisi pada 230 juta tahun lalu yang hangat dan subur, sangat cocok untuk kemunculan dinosaurus. Namun karena iklim semakin dingin dan berubahnya permukaan air laut, hewan tersebut mungkin mengalami tekanan evolusi.

Dampak tabrakan asteroid diperkirakan membuka jalan bagi mamalia untuk mengambil alih kekuasaan yang selama ini dipegang oleh dinosaurus.

Asteroid yang musnahkan dinosaurus (Queensland Museum)

Namun, studi baru menunjukkan bahwa keunggulan mamalia akhirnya menonjol tanpa bantuan dari dampak asteroid yang memusnahkan dinosaurus.

Rekan peneliti dari Bristol Univeristy, Prof Mike Benton, berkata kepada BBC, "Iklim Bumi menjadi lebih dingin setiap waktu. Dinosaurus sangat bergantung pada iklim hangat dan mamalia lebih dapat beradaptasi dengan dingin."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.