Sukses

Obama: Hillary Ceroboh Soal E-mail, tapi Tak Bahayakan Keamanan

Kendati membela, Obama memastikan Gedung Putih tidak akan mempengaruhi keputusan Departemen kehakiman AS dan FBI untuk kasus ini.

Liputan6.com, Washington, DC - Kontroversi e-mail Hillary membuat rekan sesama Partai Demokrat dan juga orang nomor satu AS, Barack Obama, berkomentar.

Pada Minggu, 10 April 2016, Obama mengatakan mantan menteri luar negerinya itu ceroboh soal e-mail, tapi tak sampai membahayakan keamanan nasional.

"Saya terus percaya bahwa Hillary tidak membahayakan keamanan nasional AS," kata Obama dalam wawancara di Fox News Sunday, seperti dikutip dari LA Times, Selasa (12/4/2016).

"Yang saya ingin katakan juga adalah, dia mengakui--bahwa ada kecerobohan, dalam hal mengatur e-mail....dia menyadarinya," katanya lagi.

 

Selain membela, Obama juga memuji kepiawaian Hillary sebagai diplomat senior AS.

FBI tengah menginvestigasi apakah Hillary dan para ajudannya menyalahgunakan informasi rahasia ketika menggunakan server e-mail pribadi selama 4 tahun ia bekerja sebagai menteri luar negeri.

Isu ini menjadi batu sandungan kampanye Hillary untuk mendapat restu Demokrat menjadi capres AS.

Obama juga mengatakan e-mail-e-mail yang diinvestigasi itu tidak terlalu sensitif.

"Ada memang yang sensitif dan 'sensitif', ada memang hal-hal top secret dan tidak benar-benar top secret, dan itu semua diberikan kepada Presiden AS atau menteri luar negeri dari sumber justru tidak rahasia. Hanya saja, mereka kirim e-mail khusus kepada kami agar tidak dibaca untuk yang lain. Itu saja," ucap Obama.

Hillary juga menolak isu ia menggunakan akun e-mail itu untuk materi yang bersifat rahasia.

Kendati membela, Obama memastikan Gedung Putih tidak akan mempengaruhi keputusan Departemen Kehakiman AS dan FBI untuk kasus ini.

"Saya sama sekali tidak berbicara dengan pihak kejaksaan tentang investigasi yang kini terhenti itu," ujar Obama.

"Juga tak berbicara dengan FBI. Kami punya batasan ketat. Saya juga menjamin tidak ada intervensi politik mengenai investigasi yang dilakukan oleh Departemen Kehakiman atau FBI untuk kasus ini maupun kasus-kasus lainnya," ujar Obama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.