Sukses

Menengok Gedung Putih 'Istana' PSK dan Pecandu Narkoba Kamboja

'Istana' kumuh yang dihuni para pekerja seks komersial (PSK), pecandu heroin, dan sekolah kecantikan.

Liputan6.com, Phnom Penh - Bangunan kumuh di salah satu penjuru Kamboja ini menyimpan kisah unik. Dahulunya, tempat tinggal nan mewah itu ternyata merupakan apartemen. 

Namun kini menjadi 'istana' kumuh yang dihuni para pekerja seks komersial (PSK), pecandu heroin, dan sekolah kecantikan.

Bangunan yang disebut The White Building atau Gedung Putih di Phnom Penh ini sebelumnya pernah menjadi hunian mewah untuk pegawai negeri kelas menengah.

Tapi hunian itu ditinggalkan ketika muncul celah besar muncul di tengah-tengah tangga.

Hari ini, seperti dikutip dari News.com.au, Minggu (10/4/2016), bangunan itu nyatanya masih berdiri menjulang, menjadi tempat tinggal kumuh bagi 600 keluarga dari kalangan pekerja seks dan pecandu narkoba.

Para PSK di Gedung Putih Kamboja. (Tariq Zaidi/zReportage.com)

Selain itu ada salon salon kecantikan dan rambut, di mana ibu dan anak perempuan mereka dimanjakan dan bercengkerama bersama para PSK.

Kawasan itu sebenarnya menuai kontroversi, sudah ada surat peringatan untuk para penghuninya agar pergi. Namun warga mengabaikan dua perintah pengusiran itu, karena mereka menyukai semangat masyarakat yang telah berkembang dalam kawasan kumuh tersebut.

Banyak seniman pindah ke sana dan hidup berdampingan dengan masyarakat dan berdampingan dengan sekelompok biarawati.

Salah satu yang mengabadikan tempat itu adalah fotografer Tariq Zaid. Ia menangkap adegan surealis setelah menghabiskan tiga tahun mendokumentasikan masyarakat.

Gedung Putih di Kamboja. (Tariq Zaidi/zReportage.com)

Dibangun pada tahun 1964, The White Building terancam akan runtuh setelah pembangunan sebuah hotel 11 lantai di dekatnya.

Kelompok amal telah berkumpul di sekitar lokasi yang terancam dibongkar, membuat sekolah gratis untuk anak-anak yang tinggal di sana dan mengundang seniman lokal untuk menggambar mural di dinding.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.