Sukses

Top 3: Sapi yang Mengunyah Ular Sedot Perhatian

Seekor sapi bernama Ginger kedapatan sedang mengunyah seekor ular kecil di suatu peternakan di Australia.

Liputan6.com, Jakarta - Kadang-kadang kita mendengar berita seekor ular menelan kuda, sapi, bahkan manusia. Namun, ada kalanya peran ini di balik. Kali ini seekor sapi malah asyik menyantap binatang melata itu.

Dikutip dari laman Facebook 7 Local News Wide Bay, Kamis (7/4/2016), seekor sapi bernama Ginger kedapatan sedang mengunyah sular kecil di suatu peternakan di Maroondan, Australia.

Berita tentang seekor sapi yang asyik mengunyah ular ternyata telah menarik perhatian pembaca Liputan6.com, kanal Global edisi Kamis (7/4/2016).

Selain itu masih ada dua artikel yang tidak kalah seru. Seperti berita yang mengisahkan kebangkitan seorang bocah yang mengalami penyakit langka untuk terus berjuang dalam kehidupan setelah mendengarkan lagu milik rapper AS, serta penelitian yang mengemukakan bahwa 'kepergian' pasangan hidup seseorang bisa menyebabkan sakit secara emosional, dan mempengaruhi kesehatan fisik.

Top 3 Selengkapnya:

1. Sapi Ini Asyik Mengunyah Ular sebagai Camilan

VIDEO VIDEO VIDEO

Pada awalnya, pasangan Janet dan Shane Buchanan menyangka sapi mereka sedang mengunyah seutas tali.

Namun tak disangka, 'camilan' sapi itu adalah bangkai seekor ular pohon berwarna hijau.

Selengkapnya...

 

2. Video Menakjubkan Bocah 'Titisan' Eminem

Sparsh Shah si bocah 'titisan' penyanyi rap Eminem. (Video Grab)

Bak titisan rapper atau penyanyi rap ternama, Eminem, bocah India ini melantunkan lirik lagu dengan lancar. Keterbatasan fisik yang dialami tak membuat Sparsh Shah patah semangat.

Sparsh memiliki penyakit tulang rapuh, tulang-tulangnya kerap patah. Kondisi tersebut membuatnya harus menggunakan kursi roda.

Selengkapnya...

 

3. Ternyata, 'Patah Hati' Ditinggal Pasangan Dapat Sebabkan Kematian

Ilustrasi. Foto: elitereaders

Patah hati yang disebabkan karena meninggalnya pasangan hidup tentunya membuat suami atau istri yang ditinggal mengalami sedih berkepanjangan. Berdasarkan penelitian, ternyata hal tersebut tak hanya menyebabkan sakit secara emosional, namun juga mempengaruhi kesehatan fisik.

Para ilmuwan asal Denmark menemukan bahwa 30 hari setelah kematian pasangan, orang yang ditinggalkan mempunyai kecenderungan mengalami detak jantung tak teratur sebesar 41 persen.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini