Sukses

Dibuat 'Nyasar' Sopir Uber, Pria Mabuk Harus Bayar Rp 1,9 Juta

Ketika bangun di tempat tujuannya, ia terkejut melihat jumlah yang harus dibayar. Padahal dalam jarak normal, ia cukup membayar Rp 285 ribu.

Liputan6.com, London - Seorang pria bernama Daniel Kaizen menggunakan jasa transportasi online Uber untuk mengantarnya dari Old Street menuju Wood Green, London utara, pada akhir pekan lalu.

Seharusnya perjalanan yang berjarak 8 kilometer tersebut, hanya memerlukan biaya 15 poundsterling atau sekitar Rp 285 ribu.

Malangya, Kaizen harus membayar 102,17 poundsterling, atau setara dengan Rp 1,9 juta, karena supir Uber tersebut melalui jalan berputar yang berjarak 32 kilometer.

Seperti yang dikutip dari The Telegraph pada Selasa (29/3/2016), Kaizen, 26 tahun, memesan mobil Uber pada Senin pagi saat libur nasional dan menghabiskan hampir seluruh perjalanannya dengan tidur.

Tapi bukannya melalui rute tercepat, ia justru dibawa ke arah timur hingga ke daerah Barking sebelum berputar di wilayah utara dan mencapai tempat tujuannya.

Setelah bangun dan sampai di tujuannya, ia menghidupkan ponselnya. Ketika hendak memberi star rating ia berkata, "Aku hampir saja menyemburkan teh, tertawa melihat rute (yang telah ia lewati)."

Dengan melihat ponselnya, ia dapat melihat rute berkeliling yang telah dilakukan oleh pengemudi Uber dan membawa pria itu malah menjauh dari tujuannya.

"Memang aku sedang mabuk, tapi Uber, (aku dikenakan) 102,17 poundsterling untuk perjalanan 15 poundsterling," tulisnya di Facebook.

Ia juga menambahkan di Twitter, "Awal yang baik untuk memulai Senin Paskah."

Kaizen berkata bahwa pihak Uber telah meminta maaf dan akan mengembalikan uangnya dalam 5 hari ke depan.

Rute yang ditempuh oleh Daniel Kaizen karena dibawa berkeliling oleh pengemudi Uber (Foto: Twitter Daniel Kaizen).

Sebelumnya, seorang penumpang Uber, Jonny Bee, dikenai tarif 93 poundsterling atau sekitar Rp 1,7 juta dalam perjalanan yang dapat ditempuh dalam waktu lima menit. Ia berkata bahwa tarif tersebut adalah untuk mobil mewah.

Dalam kejadian tersebut, pihak Uber berkata bahwa sang pengemudi lupa untuk mencabut perjalanan sebelumnya dari mesin miliknya.

Aplikasi yang meraih sukses tersebut menuai protes dari pengemudi taksi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Mereka mengklaim bahwa Uber tak mendapat peraturan yang sama dengan taksi konvensional.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.