Sukses

24-3-1953: Ratu Mary dari Inggris Meninggal Dalam Tidur

Kabar kematiannya, pertama kali disampaikan melalui sebuah buletin yang di depan Marlborough House.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka menyelimuti Inggris pada hari ini tahun 1953. Suami mantan Raja Inggris, Raja George V, Ratu Mary meninggal dunia. Ibu dari Pangeran Edward VIII dan George VI ini wafat dalam damai ketika sedang tidur.

Kabar kematiannya, pertama kali disampaikan melalui sebuah buletin yang di depan Marlborough House. Buletin itu dikeluarkan pada pukul 23.15 waktu setempat.

"Ketika dia sedang tidur dengan begitu damai, Ratu Mary meninggal dunia pada pukul 10.20," tulis buletin tersebut seperti dikutip dari BBC History.

 

Dalam pernyataan resmi Kerajaan Inggris, Ratu Mary meninggal dunia akibat penyakit lambung kambuhannya. Penyakit ini terus menggangunya dalam beberapa tahun terakhir.

Sebelum buletin yang mengabarkan kematiannya diberitakan, buletin pertama pendahuluan yang memberi tahu kondisi dari Ratu Mary memburuk juga dirilis pada pukul 11.40 pada hari yang sama.

"Selama beberapa jam terakhir kondisi Ratu Mary jadi begitu serius. Lemahnya kinerja jantung menimbulkan resa cemas di dirinya," ujar buletin pertama.

Usai buletin pertama dikeluarkan, buletin-buletin selanjutnya terus mengabarkan kondisi kesehatan Ratu Mary. Warga Inggris pun berkerumun di depan tempat Ratu Mary dirawat untuk mengetahui kabar-kabar selanjutnya.

Setelah mereka mengetahui Ratu Mary tutup usia, warga Inggris di depan tempatnya dirawat langsung menitikkan air mata.

Kesedihan pun semakin menjadi, saat Perdana Menteri Winston Churchill menyampaikan kabar duka ke seluruh Inggris. "Dengan penyesalan mendalam saya sampaikan Ratu telah wafat," ucap sang PM.

Melewati Dua Perang Dunia

Terlahir dengan nama Mary Augusta Louise Olga Pauline Claudine Agnes  pada 26 Mei 1867, di London, sang Ibu Suri ini melewati dua perang dunia saat. Pertama saat Perang Dunia I meletus, ia menikahi calon Raja George V. Setelah perang usai, dan George V naik tahta, tugasnya mendampingi sang suami untuk membuat perubahan Inggris setelah perang.

Mary of Teck--demikian ia disebut adalah ratu yang percaya diri dan tenang dalam menghadapi persoalan Inggris usai PD I, antara lain masalah sosial, Irlandia yang memisahkan diri dan pergerakan nasionalisme di negara-negara commonwealth.

Kematian Raja George tak membuatnya terlarut dalam duka. Mahkota diserahkan kepada anak pertama, Edward. Namun, hanya satu tahun, karena ia memilih pujaan hatinya, janda dari Amerika Serikat, Wallis Simpson. 

Ibu suri berang, namun ia mengesampingkan perasaannya di atas tugas. Ia memilih mundur jadi Ratu dan menyerahkannya kepada George yang kelak dikenal sebagai Raja George VI. 

Kendati sudah undur diri, ia memfokuskan untuk merawat dua cucunya Elizabeth dan Margaret. Saat Perang II meletus, ia kembali tampil dengan mendatangi para prajurit dan pabrik. Serta meminta warga Inggris untuk menyumbangkan logak bekas untuk dibuat senjata. 

Saat Raja George VI mangkat, mahkota diberikan kepada Ratu Elizabeth. Setahun kemudian, pada hari ini, 24 Maret 1958, atau 10 hari sebelum koronasi Elizabeth, Ibu Suri mangkat. 

Jasadnya disemayamkan berdampingan dengan suaminya, di Kapel St. George di Windsor. 

Pada tanggal yang sama 1989, kapal minyak Exxon Valdez menumpahkan minyak di Alaska dan menyebabkan pencemaran limbah besar. Sementara itu pada 1874, Hary Houdini pesulap kenamaan AS lahir ke dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini