Sukses

Menlu RI dan Australia Kutuk Aksi Teroris di Belgia

Menlu Retno mendorong agar dunia tak tinggal diam. Dia menyebut komunitas internasional mesti satu suara menghadapi terorisme.

Liputan6.com, Nusa Dua - Konferensi Tingkat Menteri (KTM), Bali Process, hari kedua resmi dibuka. Pertemuan tersebut dilakukan demi membahas penanganan masalah penyelundupan manusia, perdagangan orang, dan kejahatan lintas negara.

Konferensi hari kedua ini dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menlu Australia Julie Bishop. Sebelum pertemuan dimulai, Menlu Retno menyampaikan simpatinya atas serangan bom di Ibu Kota Belgia, Brussels.

"Saya menyampaikan ucapan duka mendalam kepada warga dan Pemerintah Belgia," ucap Retno dalam pidato pembukaannya di Nusa Dua, Bali, Rabu (23/2/2016).


Tak cuma itu, Retno juga mengutuk serangan keji yang menelan korban jiwa warga sipil tersebut. "Kami mengutuk insiden di Brussels," kata mantan Dubes RI untuk Belanda ini.

Atas kejadian ini, Retno mendorong agar dunia tak tinggal diam. Dia menyebut komunitas internasional harus satu suara menghadapi terorisme.

"Kita harus bersatu untuk melawan aksi terorisme yang ada di dunia," ucap Retno.

Senada dengan Retno, Bishop turut meminta dunia berupaya lebih dalam menghadapi aksi yang berlawanan dengan kemanusiaan.

"Kesempatan ini akan saya pakai untuk menyampaikan duka mendalam bagi keluarga, pemerintah, dan kerajaan Belgia," ujar Bishop.

"Kita harus melipatgandakan upaya kita dalam melawan terorisme," demikian Julie Bishop.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini