Sukses

Bantu Tangkap Buronan, Tunawisma Ini Jadi Jutawan

Tunawisma itu mengatakan akan menggunakan uang itu untuk memulai kehidupan baru dan membantu anak-anaknya.

Liputan6.com, San Francisco - Seorang tunawisma menjadi miliarder karena telah membantu kerja para penegak hukum.

Keputusan untuk memberikan hadiah sebesar US$ 100 ribu (Rp 1,31 miliar) diambil oleh Dewan Penasihat Orange County pada Selasa lalu.

Dikutip dari People pada Jumat (18/3/2016), Matthew Hay-Chapman (55) memergoki dua napi pelarian Hossein Nayeri dan Jonathan Tieu di dalam sebuah van curian di dekat Whole Foods Market di Kota San Francisco.

Pria berusia 55 tahun itu mengatakan kepada ABC7 News bahwa ia melihat van tersebut ketika sedang menuju ke McDonald’s untuk mendapatkan kopi pada 30 Januari lalu.

Katanya, “Saya lihat ada orang yang tidur karena jendelanya sangat beruap. Terpikir oleh saya ada dua orang di dalam van itu karena saya juga pernah tinggal di dalam van GMC beberapa tahun lalu ketika masih punya pekerjaan. Lalu saya cari pelat nomornya. Tidak ada plat.”

Hay-Chapmen kemudian memberhentikan dua polisi yang sedang berkeliling. Ia memandu aparat untuk menuju ke van tersebut, yang berujung pada penangkapan dua buron.

Dua orang pelarian dari penjara Orange County di California tertangkap lagi setelah dipergoki seorang tunawisma. (Sumber ABC News)

Seorang napi pelarian lagi yang bernama Bac Duong menyerahkan diri keesokan harinya. Pada saat itu, Hay-Chapman diberi tahu bahwa ia mungkin akan mendapat hadiah uang.

Kepada ABC7 News ia mengatakan akan menggunakan uang itu untuk memulai kehidupan baru dan membantu anak-anaknya.

Dua pegawai toko Target, Hazel Javier dan Jeffrey Arana juga memergoki pelarian itu dan menelepon polisi. Masing-masing dihadiahi US$ 15 ribu (Rp 196,5 juta ). Sementara itu, pemilik van curian yang bernama Armando Damia mendapatkan US$ 20 ribu (Rp 262 juta).

Namun, Long Ma, sopir taksi yang diduga diculik oleh para pelarian tidak mendapatkan hadiah. Pengacaranya, Hoang Tu pun mempertanyaan soal imbalan itu pada pihak aparat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini