Sukses

Konflik Kasta Sebabkan 10 Juta Warga India Krisis Air

Lebih dari 10 juta orang di ibukota India, Delhi, mengalami krisis air akibat sabotase kanal.

Liputan6.com, New Delhi - Lebih dari 10 juta orang di ibukota India, Delhi, mengalami krisis air. Hal itu terjadi setelah pengunjuk rasa berlatar kasta menyabotase kanal utama yang memasok air ke banyak kota di Negeri Bollywood tersebut.

Tentara India menguasai kanal Munak setelah disita pengunjuk rasa dari masyarakat Jat marah atas kuota pekerjaan terkait kasta. Mereka mengambil alih bagian dari kanal pada Senin 22 Februari pagi waktu setempat, dan mengatakan perbaikan penyaluran air seperti sedia kala membutuhkan waktu cukup lama.

"Butuh waktu 3 sampai 4 hari untuk mengembalikan suplai air kembali normal ke daerah yang terdampak. Semua sekolah di Delhi juga ditutup karena krisis air," ucap Kepala Dewan Air Delhi, Keshav Chandra seperti dikutip dari BBC, Selasa (23/2/2016).

"16 tewas dan ratusan lainnya terluka akibat rusuh selama 3 hari. 16 juta orang tinggal di Delhi, dan sekitar tiga-perlima air kota disuplai dari kanal yang mengalir melalui negara tetangga Haryana," jelas dia.

Chandra telah mengeluarkan peringatan kepada orang-orang di sana untuk menghemat air, dan kapal tanker telah dikirim ke daerah yang terkena dampak krisis air. Meski diperkirakan belum cukup untuk memenuhi seluruh kekurangan.

Wartawan BBC, Sanjoy Majumder, yang dekat perbatasan Delhi dengan negara tetangga Haryana, mengatakan pengunjuk rasa telah memblokade jalan menolak untuk mengalah.

"Kami tidak mempercayai mereka. Mari kita buat perjanjian tertulis," ucap salah seorang demonstran yang menolak disebutkan namanya kepada BBC.

Melalui Twitter, Ketua Menteri Delhi, Arvind Kejriwal mengatakan saat ini tentara tengah memperkirakan seberapa lama air akan kembali mencapai Delhi. Termasuk menyelidiki kerusakan pada kanal.

3 hari lalu, para pengunjuk rasa mengamuk meskipun jam malam telah diberlakukan dan telah dikerahkan tentara yang dilaporkan telah menembaki mereka di Distrik Rohtak dan Jhajjar.

Menteri Negara Haryana, Ram Bilas Sharma mengatakan situasi telah kembali normal. Lalu lintas di jalan raya sudah normal, dan jalur kereta api antara Delhi dan kota-kota Jaipur dan Chandigarh telah dibuka kembali -- yang sebelumnya ditutup akibat ulah demonstran.

Sharma juga menegaskan bahwa pemerintah akan memperkenalkan RUU tentang pemesanan dan kuota bagi masyarakat Jat di sesi pertemuan berikutnya. Sementara itu, pemerintah federal India menyatakan akan membentuk sebuah komite tingkat tinggi untuk menangani keluhan dari Jat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.