Sukses

2 Ketua Geng Narkoba Tewas, Irlandia Siagakan Polisi Bersenjata

Kematian dua tokoh kriminal Irlandia di Kota Dublin membuat polisi ketar-ketir akan potensi teror berikutnya dari perang geng tersebut.

Liputan6.com, Dublin - Kekerasan antar geng di Kota Dublin, Irlandia sangat mengkhawatirkan. Obat-obatan terlarang alias narkoba menjadi alasan utama terjadinya pertumpahan darah antara kelompok-kelompok tersebut.

Dilansir dari The Guardian, setiap geng berjuang untuk menguasai daerah-daerah tertentu untuk produk obat-obatan tezrlarangnya diedarkan. Namun, ternyata semua kelompok berniat untuk melakukan hal yang sama sehingga menimbulkan sifat kompetitif antara satu sama lain.

Pihak kepolisian Dublin mengaku kesulitan menghadapi tingginya tingkat kriminalitas yang didasari oleh pertikaian antar geng.

Seperti dikutip dari irishtime, 2 pembunuhan berskala besar terhadap 2 tokoh kriminal ternama di Irlandia telah membuat semua di kota itu terkejut. Yang pertama adalah penembakan di acara pertandingan tinju dan berikutnya di hotel.

Hal tersebut membuat semuanya ketar ketir apalagi dalam waktu dekat negara itu akan mengadakan pemilu.

Badan Penegak Hukum Irlandia, Garda Representative Association (GRA) menegaskan bahwa pihak kepolisiannya perlu diberikan senjata bertenaga tinggi untuk melindungi diri dan masyarakat.

"Polisi Irlandia kekurangan amunisi dan perlengkapan untuk melindungi diri saat menjalankan tugas di luar sana," ucap Presiden Penegak Hukum GRA, menuturkan kepada newsweek.

Menteri Hukum Irlandia, Frances Fitzgerald pun sependapat dengan GRA perihal memberikan perlengkapan ekstra untuk para polisi yang ditugaskan ke lapangan.

"55 unit polisi bersenjata sudah dikerahkan untuk area Dublin. Dulu mereka tak membawa senjata, sekarang mereka bawa yang canggih karena ditugaskan untuk menekan tingkat kriminalitas antar geng," imbuhnya.

Selain menugaskan polisi di area-area tertentu yang rawan, CCTV pun dipasang di banyak tempat sehingga lebih mudah mendeteksi potensi kriminalitas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini