Sukses

Turis Ini Berani Peluk Kepiting Raksasa

Seorang pria telah mendapatkan foto sempurna seorang turis. Ketika mengunjungi Pulau Natal ia memberanikan diri memeluk kepiting raksasa.

Liputan6.com, Pulau Natal - Seorang pelancong belum lama ini telah memberanikan diri untuk berfoto bersama coconut crab di Pulau Natal. Namun, di Indonesia mereka dikenal sebagai kepiting kelapa atau ketam kenari.

Tapi warga Pulau Natal memiliki julukan khusus bagi mereka, nama 'robber crab'-- kepiting pencuri-- telah melekat pada hewan tersebut.

Mark Pierrot berfoto dengan umang-umang di Pulau Natal. (News.com.au)

Pengunjung bernama Mark Pierrot ketika itu mengatakan bahwa ia berani memeluk ketam kenari yang memiliki kecendErungan mengambil barang-barang orang.

Di dalam foto memperlihatkan Pierrot tersenyum sambil membopong kepiting membuat para pengunjung lainnya bergidik.

Dilansir, News.com.au, Jumat (5/2/2016), menurut laporan, Pulau Natal dihuni lebih dari satu juta ketam kenari-- arthropoda terbesar di dunia.

Kepada AAP, Manajer pemasaran Pulau Natal Linda Cash mengatakan," Alasan mereka disebut sebagai kepiting pencuri adalah mereka akan mencuri segala sesuatu."

"Jika barang Anda ketinggalan, kemungkinan besar kepiting pencuri yang mengambilnya."

Menurut Cash, mereka bisa tumbuh hingga berukuran 1 meter, dan seringkali menggangu para pekerja dengan mencuri alat-alat mereka, seperti sekop, bor dan makanan.

"Mitos urban bahkan mengisahkan mereka pernah mencuri sejumlah senjata pasukan pertahanan di sini," ungkap dia.

Pulau Natal memiliki 20 spesies kepiting di Pulau Natal, 1.500 km lepas pesisir pantai Australia Barat.

Meski disebut sebagai kepiting, hewan ini bukan jenis kepiting. Ketam ini merupakan jenis umang-umang yang sangat maju dalam hal evolusi.

Lebih tepat ia disebut umang-umang kenari, namun penduduk kepulauan Maluku sudah menyebutnya ketam kenari. Mereka dikenal atas kemampuannya mengupas buah kelapa dengan capitnya yang kuat untuk memakan isinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini