Sukses

Kisah Bayi 'Pertama' di Kota Kecil Italia

Pablo, nama bayi yang lahir di sebuah rumah sakit di Turino.

Liputan6.com, Roma - Sebuah kota kecil di Italia merayakan kelahiran bayi pertama yang lahir di kota itu, sejak terakhir kali terjadi pada tahun 1980-an.
 
Wali kota Ostana, di pegunungan di kawasan Piedmont, mengatakan bahwa kelahiran bayi itu merupakan "mimpi yang menjadi kenyataan" untuk kota kecil yang jumlah penduduknya terus merosot sejak seabad terakhir.

Pablo, nama bayi yang lahir di sebuah rumah sakit di Turino, pekan lalu, meningkatkan jumlah penduduk kota itu menjadi 85 orang. Itu pun hanya separuhnya yang betul-betul penduduk tetap, lapor surat kabar La Stampa.

Wali kota Ostana, Giacomo Lombardo, mengatakan di tahun 1900-an, ada sekitar 1.000 orang yang merupakan penduduk Ostana. Namun penurunan tingkat kelahiran terjadi sejak Perang Dunia Kedua.

"Penurunan nyata bermula pada 1975, hanya ada 17 bayi yang dilahirkan antara 1976 hingga 1987 saat bayi terakhir dilahirkan, sampai kemudian lahir si kecil Pablo kemarin," kata Lombardo seperti dikutip dari BBC, Sabtu (30/1/2014).

Pesta Perayaan

Ostana berusaha membalikkan kecenderungan penurunan populasi, khususnya dengan penciptaan lapangan-lapangan kerja baru.

Orang tua Pablo, Silvia dan Jose, sebetulnya sudah berencana pindah ke luar negeri 5 tahun silam, namun membatalkannya setelah mendapat tawaran kerja, mengelola sebuah suaka alam di sekitar kawasan itu.

Banyak kota kecil di seantero Italia harus berjuang keras melawan depopulasi, merosotnya jumlah penduduk, terutama karena kaum mudanya bereksodus untuk mencari kerja.

Ada wali kota yang mencoba menarik minat orang agar tinggal di kotanya dengan menawarkan rumah gratis. Ada pula yang memfokuskan upayanya mencegah berkurangnya jumlah penduduk dengan "melarang" warga untuk jatuh sakit.

Di Ostana, lahirnya bayi bernama Pablo ditandai dengan pesta dan menurut La Stampa sebuah patung bangau di gerbang kota dengan bungkusan kain kebiruan menyelip di paruhnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini