Sukses

2 Kapal dan 10 Prajurit Angkatan Laut AS Ditahan Iran

Kapal milik Angkatan Laut AS itu mengklaim mesinnya rusak dan tak sengaja masuk ke perairan Iran.

Liputan6.com, Teheran - Pemerintah Iran telah menahan 10 prajurit dan 2 kapal Angkatan Laut AS yang terbawa arus ke wilayah negaranya. Kedua kapal itu mengklaim sedang mengalami rusak mesin.

Iran menuduh mereka telah sengaja masuk wilayah perairannya, namun otoritas AS telah meyakinkan Teheran bahwa kru beserta kapal sedang mengalami kerusakan mesin sehingga terapung dan terbawa arus menuju Iran. Otoritas tersebut juga meminta agar Iran mengembalikan mereka.

10 prajurit terdiri dari 9 laki-laki dan 1 perempuan, ditahan semalam di pangkalan angkatan laut Iran di Pulau Parsi dekat Teluk Persia. Mereka direncakanan akan ditransfer ke kapal induk AS yang tengah berada di kawasan tersebut pada Rabu (13/1/2016) pagi waktu setempat. Pihak berwenang AS juga telah berbicara dengan mereka bahwa kondisi 10 orang itu baik dan tak terluka.

Juru bicara Pentagon Peter Cook mengatakan bahwa Kapal Riverine sedang berlayar antara Kuwait dan Bahrain, namun mereka kehilangan kontak.

Pentagon mendengar bahwa insiden itu terjadi di dekat Pulau Farsi, di tengah-tengah teluk. Kru menjelaskan, mesin kapal itu tiba-tiba mati dan radio juga rusak, arus membawanya hingga ke perairan Iran.

"Kami telah mengontak pihak Iran, dan meyakinkan bahwa kru akan diperlakukan dengan baik dan mereka beserta kapal akan dikembalikan," kata Cook seperti dilansir dari Yahoonews.

Tensi Meningkat

Akibat insiden ini, tensi hubungan antara kedua negara meningkat. Terlebih, Presiden AS Barack Obama tengah mengadakan pidato akhir di depan Kongres. Hal itu membuat rangkaian reaksi dramatis dari para anggota kongres yang menanyakan status prajurit AS itu.

"Tentu saja, semua orang harus sadar, kenyataannya AS yang masuk wilayah Iran, meskipun dilakukan secara tidak sengaja. Namun, kami mendapat jaminan bahwa mereka baik-baik saja dan akan segera dibebaskan," ujar juru bicara Gedung Putih Josh Earnest.

Menlu AS John Kerry segera hubungi Menlu Iran Mohammad Javad Zarif setelah insiden itu. Menlu Kerry harus meyakinkan bahwa kondisi kapal itu mengalami kerusakan.

Adapun Menlu Zarif meyakinkan lawan bicaranya itu bahwa kru akan segera dibebaskan setelah proses pemeriksaan selesai. 

Pulau Farsi dijaga oleh Iranian Revolutionary Guard Corps yang memiliki kantor berita Fars News Agency. Menurut media itu, dalam kapal ditemukan 3 senjata mesin berkaliber 50. Kapal itu memasuki lebih dari 1 mil ke perairan Iran.

Namun menurut sumber di AS, kapal itu bukan kapal canggih yang dilengkapi dengan persenjataan. Juga, tidak membawa perangkat sensitif, sehingga tidak perlu ditakutkan Iran mengambil rahasia apapun. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini