Sukses

1 WNI Korban Tewas Bus Nahas di Malaysia Dipulangkan ke Medan

2 Penumpang meninggal dan puluhan lainnya mengalami luka-luka akibat peristiwa ini.

Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan menimpa sejumlah warga negara Indonesia (WNI) di Selangor, Malaysia. Bus sewaan yang membawa40 WNI (sebelumnya diberitakan 48) terperosok dan terguling ke dalam parit di tengah perjalanan dari Pasar Seni Kuala Lumpur menuju Pelabuhan Bagan Datoh Perak.

Akibatnya, 2 Penumpang meninggal dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Satu di antara korban tewas itu bernama Burhanudin. Pagi tadi, jenazah Burhanudin diberangkatkan ke Medan, Sumatera Utara.

Sementara korban lainnya bernama Sumartin belum dikembalikan ke Tanah Air.

"Jenazah korban meninggal atas nama Sumartin hingga kini masih ditelusuri ahli warisnya," seperti disebutkan dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Malaysia pada Mingu (10/1/2016).

"Keduanya merupakan korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus pariwisata sewaan yang terjadi di km 46 daerah Assam Jawa, Selangor Sabtu kemarin (9 Januari 2016)," imbuh dia.

Rawat Inap

Hingga saat ini penyebab kecelakaan maut di Negeri Jiran tersebut masih dalam proses penyelidikan pihak kepolisian Kuala Selangor.

Puluhan penumpang bus yang mengalami luka-luka telah dirawat di Rumah Sakit Sungai Buloh dan Rumah Sakit Tanjung Karang. Sebagian besar di antaranya sudah diperbolehkan pulang karena hanya mengalami luka ringan.

"Masih ada 4 penumpang yang diharuskan rawat inap di RS Sungai Buloh dan menurut rencana Duta Besar RI untuk Malaysia, Herman Prayitno akan menjenguk mereka, Minggu pagi (10/1/2016).

Sementara itu, tim Satgas KBRI Kuala Lumpur masih terus berkoordinasi dengan pihak berwajib mengenai pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kecelakaan ini, termasuk masalah asuransi perjalanan bagi para korban.

Tim Satgas KBRI juga siap membantu dokumen perjalanan Surat Perjalanan Laksana Paspor R.I (SPLP) bagi yang memerlukan serta special pass dari imigrasi Malaysia bagi yang izin tinggalnya akan habis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini