Sukses

Misteri 18 Menit yang 'Hilang' Penembakan Massal San Bernardino

Pelaku sempat 'menghilang' 18 menit setelah penembakan, itu yang membuat FBI bingung ke mana, bertemu siapa pasangan pembunuh itu?

Liputan6.com, San Bernardino - Mobil SUV hitam dengan jendela gelap terlihat di jalanan San Bernardino. Di dalamnya, ada sepasang suami istri yang baru saja menembaki 14 orang hingga tewas.

Mereka terlihat tak bergegas meninggalkan kota. Dalam beberapa jam, mereka berhasil menyetir kendaraan itu menuju jalan tol. Saat itulah, kamera dari jelikoper polisi 'menangkap' gambar keduanya.

Polisi lewat pengeras suara meminta mereka untuk meminggirkan kendaraan itu. Mereka menurutinya. SUV hitam itu berhenti. Alih-alih menyerah, mereka menghujani tembakan ke arah pihak keamanan.

Kejadian itu terjadi pada 2 Desember 2015 lalu. Syed Rizwan Farook dan istrinya Tashfeen Malik tewas dalam serangan balasan polisi. Namun, pihak penyidik federal merasa ada yang janggal runutan waktu kejadian penembakan yang keduanya lakukan.

Pihak penyidik masih bertanya-bertanya, bagaimana pasangan Farook dan Malik mengendarai kendaraannya dan tenang dan memilih untuk berhenti sejenak di Danau Seccombe.

Mereka juga masih mencari 'missing link' jeda waktu yang hilang dari pukul 12.59 hingga 13.17. Saat itu Farook dan Malik 'baru terlihat'. Dan jaraknya berkilo-kilo meter jauhnya dari lokasi penembakan massal yang saat itu telah dipenuhi dengan paramedis, polisi, wartawan dan keluarga yang panik mencari orang-orang terkasih.

"Kami kehilangan di 18 menit itu," kata David Bowdich, asisten direktur FBI Los Angeles, seperti dikutip dari LA Times, Rabu 6 Januari 2016.

"Kami jelas menemui kebuntuan," ujarnya lagi.

18 menit yang hilang itu membuat ia bertanya-tanya. Itu adalah momen penting karena dapat membantu para penyidik untuk mengetahui di mana Farook dan Malik menghilang. Apakah mereka berhenti di sebuah rumah? Atau bertemu dengan seseorang?

Bowdich juga heran rute pasangan itu yang berliku-liku dari mulai tempat kejadian perkara menuju tempat terakhir mereka terlihat polisi dan akhirnya meregang nyawa.

"Mereka zigzag, berputar, mondar-mandir di jalan tol. Tidak ada rima, tidak ada alasan. Dan mereka melakukannya dengan kalem. Itu yang belum kami temukan mengapa mereka lakukan itu," tutur Bowdich lagi.

FBI yang awalnya mengatakan pasangan itu telah teradikalisasi akhirnya mendapatkan bukti bahwa mereka tidak di bawah kendali jaringan internasional.

"Tindakan mereka hanya terinspirasi dari aksi teroris," tebak Bowdich lagi. 

Kronologi Penembakan Massal San Bernardino 

Menurut Bowdich, Farook meninggalkan rumahnya di kawasan Redlands, San Bernardino, California pada pukul 8.37 lalu sampai di Inland Regional Center 10 menit kemudian.

Ia lalu menghabiskan waktu selama 2 jam di situ. Bowdich, berdasarkan saksi mata, mengatakan bahwa gerak-gerik Farook juga normal. Foto-foto di dalam fasilitas itu tidak memperlihatkan sesuatu yang janggal.

Farook lalu meninggalkan lokasi pada pukul 10.37. Pihak otoritas hingga kini tak tahu di mana Malik ketika suaminya meninggalkan fasilitas. Kemungkinan, menurut penyidik, Malik ikut pergi bersama suaminya ke sana pada pagi hari dan menunggu di mobil SUV mereka itu.

Namun, sayangnya FBI tidak mau memberikan komentar ke mana Farook pergi setelah meninggalkan fasilitas. Namun, pihak penyidik lapangan mengatkan, tak mungkin pria itu kembali ke rumahnya.

Farook kembali ke fasilitas dan melakukan penembakan bersama istrinya pada pukul 10.56. Mereka menghujani peluru selama 5 menit.

Pasangan itu lalu mengendarai mobil mereka dan berhenti di danau pukul 11.45. CCTV Polisi masih dapat melacak keberadaan mereka setelah berhenti sejenak di danau hingga di persimpangan antara jalan 215 dan jalan 10. 18 menit kemudian, pasangan itu terlihat di pintu keluar Waterman Avanue.

Beberapa menit sebelum pukul 15, polisi melihat SUV mereka melaju di jalan tol. Saat itu, tembak-menembak terjadi. Farook dan Malik tewas, meninggalkan tanda tanya besar...

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini