Sukses

Afghanistan-Pakistan Gempa, Getaran Terasa Hingga India

Guncangan gempa dirasakan kuat di ibu kota Afghanistan, Kabul pada 11.14 waktu setempat.

Liputan6.com, Islamabad - Gempa bumi berkekuatan 6,2 Skala Richter (SR) mengguncang Afghanistan Utara dan Pakistan pada Jumat 25 Desember 2015 waktu setempat. Lindu itu terjadi 2 bulan setelah lebih dari 300 orang tewas akibat bencana alam di wilayah pegunungan yang sama -- gugusan pegunungan Hindukush di sepanjang perbatasan Pakistan-Afghanistan.

Guncangan kuat dirasakan di ibukota Afghanistan, Kabul pada pukul 11.14 waktu setempat (19.14 GMT) dan di ibu kota Pakistan, Islamabad. Membangunkan orang tidur dan membuat mereka panik berhamburan keluar dari rumah.

"Tremor terasa hingga jauh ke New Delhi, India," kata para pejabat seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (26/12/2015).

Survei Geologi AS mengatakan gempa awalnya dilaporkan berkekuatan 6,4 SR, berada di kedalaman 126,5 mil (203 km). Dengan pusat lindu 51 mil (82 km) tenggara dari Kota Feyzabad, ibukota Provinsi Afghanistan, Badakhshan.

Tak lama setelah gempa, pemerintah Khyber Pakhtunkhwa di Pakistan mengeluarkan peringatan level merah sebagai tanda bahaya. Namun tak ada informasi lebih lanjut terkait korban jiwa atau kerusakan properti.

CNN melaporkan, sedikitnya 30 orang terluka dalam gempa di Afghanistan yang berbatasan dengan Pakistan dan Tajikistan.

"Korban cedera berada di berbagai daerah seperti Peshawar, Pakistan, sekitar 200 mil dari pusat gempa," menurut Petugas Muhmand Asim Khan dan pejabat Peshawar District lainnya.

Daerah pegunungan yang menjadi pusat gempa di Distrik Ishkashim Afghanistan, dilaporkan dihuni mayoritas warga dengan rumah yang terbuat dengan lumpur dan rentan terhadap gempa bumi.

"Masyarakat yang tinggal di daerah ini terutama petani miskin," kata Khan.

Menurut US Geological Survey atai Badan Survei Geologi AS, gempa melanda sekitar 25 mil arah barat ke barat daya dari Ashkasham, Afghanistan. 175 mil timur laut dari Kabul.

Gempa tersebut diperkirakan terasa begitu kuat dan dapat menyebabkan kerusakan parah. Kendati demikian belum ada laporan terkait kerusakan atau korban jiwa. Tapi jalur komunikasi bisa melambat di wilayah pegunungan yang menjadi pusat gempa.

Banyak orang di wilayah tersebut membicarakan gempa tersebut di media sosial.

Cuaca musim dingin yang mulai terjadi, dikhawatirkan membuat setiap kerusakan pada bangunan dan rumah-rumah akan menciptakan kesulitan yang parah.

Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 7,5 pernah melanda Afghanistan utara dan Pakistan pada 26 Oktober. Gempa itu menghancurkan ribuan rumah dan menewaskan lebih dari 300 orang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.